Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sepi Penumpang, AP I Ingin Kembalikan Kepercayaan Masyarakat

AP I akan terus berupaya untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam menggunakan transportasi udara pada masa pandemi Covid-19 dengan menempuh berbagai upaya.
PT Angkasa Pura I (Persero) menerapkan social distancing di Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar./Dok. Istimewa
PT Angkasa Pura I (Persero) menerapkan social distancing di Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar./Dok. Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I mencatat sejumlah pembelajaran penting yang dapat diimplementasikan di sejumlah bandara perseroan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam menggunakan transportasi udara.

Direktur Utama AP I Faik Fahmi mengatakan perusahaan akan menerapkan protokol manajemen masuk ke pesawat melalui jaga jarak dan pembagian kelompok penumpang seperti yang telah diterapkan di bandara internasional lainnya.

“Ini ada lesson learn-nya, misalnya dengan kelompok antrean melakukan boarding bergantian. Modelnya yang duduk di kursi belakang naik dulu dan diprioritaskan duduk di deket jendela sehingga tidak ada penumpukan dan antrean masuk pesawat,” jelasnya, Rabu (22/7/2020).

Saat ini, operator pelat merah tersebut telah melakukan survei internal kepada pengguna jasa untuk mengetahui apa yang menjadi perhatian pengguna transportasi udara ketika beroperasional selama masa normal baru.

Faik menuturkan mayoritas pengguna jasa atau sebesar 84 persen diantaranya akan terbang kembali tetapi dengan kecenderungan memantau situasi terkini. Artinya memang tidak semua penumpang serta merta ingin melakukan perjalanan udara (wait and see).

Di luar itu, sebanyak 68 persen penumpang memilih menggunakan check in mobile atau melalui website atau non konvensional untuk menghindari sentuhan secara fisik. Untuk itu, AP I akan memperbanyak dan menguatkan titik self check-in secara mandiri di bandara kelolaannya.

Berdasarkan survei tersebut, AP I juga menemukan bahwa sebanyak 76 persen pengguna memilih teknologi biometrik, seperti e-paspor, pengenalan wajah hingga sidik jari. Oleh karena itu, Faik menilai pada era normal baru, penggunaan teknologi akan lebih mendominasi.

“Ini satu hal yang memang masih jadi tantangan ketika dibandingkan moda transportasi lainnya pergerakan di udara lebih lambat. Padahal kami sudah review protokol kesehatan di udara sudah sangat baik. Artinya, dari konsistensi dipatuhi pelaksana dan penumpang,” tekannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper