Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembebasan Lahan Proyek Jalan Tol Desari Molor, Ini Penyebabnya

Pembebasan lahan proyek jalan tol Depok–Antasari molor disebabkan teritama oleh pandemi corona.
Kendaraan melintas di ruas Tol Desari seksi 2 di Depok, Jawa Barat, Selasa (19/5/2020)./Bisnis/Arief Hermawan
Kendaraan melintas di ruas Tol Desari seksi 2 di Depok, Jawa Barat, Selasa (19/5/2020)./Bisnis/Arief Hermawan

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah proyek tol yang sedang dalam tahap pengerjaan mengalami hambatan khususnya pada tahapan pembebasan lahan, termasuk pada proyek tol Depok–Antasari (Desari). Salah satu penyebab masalah ini adalah karena pandemi Covid-19 sejak Maret lalu.

Badan usaha jalan tol Depok–Antasari, PT Citra Waspphutowa, mengaku sejak pandemi, proses pembebasan lahan untuk proyek jalan bebas hambatan itu menjadi terhambat.

"Kendala teknisnya di pembebasan lahan untuk proyek tol Desari ini lebih karena pandemi, karena ada aturan masyarakat tidak boleh berkumpul dalam jumlah besar," kata Pemimpin Proyek PT Citra Waspphutowa Dionisius Widijanto kepada Bisnis pada Rabu (8/7/2020).

Dia mengaku biasanya untuk melakukan sosialisasi dan musyarawah, masyarakat setempat akan diundang berkumpul di kantor pemda atau di tempat lainnya. Namun, setelah ada ini, pemerintah mengeluarkan kebijakan larangan bagi masyarakat berkumpul dalam jumlah besar termasuk di kantor pemerintahan.

"Kami menghormati aturan yang sudah dikeluarkan tentang pembatasan aktivitas masyarakat ini. Kami tidak bisa menabrak protokol kesehatan yang sudah ditetapkan," ujarnya.

Sebelumnya jalan tol Depok–Antasari seksi 2 yakni ruas Brigif–Sawangan, resmi dioperasikan mulai Jumat (3/7/2020).

Komisaris Utama PT Citra Waspphutowa Jusuf Hamka mengharapkan pengoperasian jalan tol Desari seksi 2 ini bisa mengurai kemacetan.

"Sampai saat ini juga sebetulnya masih ada kendala, ada sambungan yang belum sepenuhnya tersambung, tetapi kami terus upayakan, supaya bisa lanjut lagi ke seksi 3," ujarnya.

Jusuf menyebutkan bahwa dengan dibukanya jalur baru ini bisa mengurai penyumbatan yang kerap kali terjadi di gerbang tol Brigif karena jalan di pinggirannya kecil dan padat.

"Namun, mengurainya mungkin perlu 6 bulan sampai 1 tahun, jadi perlu dipercepat untuk seksi selanjutnya. Kami minta kementerian [Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat] bisa membantu pembebasan lahannya," lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arif Gunawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper