Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo mengklaim tidak mengetahui orang dekatnya, termasuk perusahaan yang digaungi beberapa kader Partai Gerindra menerima izin ekspor benih lobster.
Adapun menurut pemberitaan Tempo beberapa waktu lalu, salah satu perusahaan yang terafiliasi dan dikonfirmasi Edhy adalah PT Agro Industri Nasional (PT Agrinas).
Selain itu, ada PT Royal Samudera Nusantara, dimana tercantum nama Wakil Ketua Umum Tunas Indonesia Raya, underbouw Partai Gerindra Ahmad Bahtiar Sebayang sebagai komisaris utama.
Tiga eksportir lain juga terafiliasi dengan Gerindra. Yakni, PT Bima Sakti Mutiara, yang hampir semua sahamnya dimiliki PT Arsari Pratama. Komisaris Bima Sakti adalah Hashim Sujono Djojohadikusumo, dan putrinya Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, yang duduk sebagai direktur utama.
Setelah Bima Sakti, ada PT Agro Industri Nasional (Agrinas). Saham perusahaan ini dikantongi oleh Yayasan Kesejahteraan Pendidikan dan Perumahan yang berada di bawah pembinaan Kementerian Pertahanan. Tetapi, direksi dan komisarisnya didominasi kader Gerindra.
Kemudian ada PT Maradeka Karya Semesta sebagai salah satu eksportir. Pemiliknya Iwan Darmawan Aras, Wakil Ketua Komisi Infrastruktur DPR dari Fraksi Partai Gerindra.
Baca Juga
"Jadi ada perusahaan yang disebut ada korelasinya dengan saya, sahabat saya, yang sebenarnya saya sendiri tidak tahu kapan mereka daftarnya. Karena ada tim sendiri yang memutuskan izin ini, terdiri dari semua dirjen, termasuk irjen," ujar Edhy dalam siaran pers, Selasa (7/7/2020).
Dia menjabarkan pendaftaran perusahaan eksportir benih lobster ditangani oleh tim yang terdiri dari semua eselon I KKP, termasuk pihak inspektorat yang tugasnya mengawasi. Edhy memastikan tidak mencampuri apalagi mengintervensi proses pemberian izin bagi pendaftar eksportir benih lobster.
Oleh karena ketidaktahuannya itu, Edhy mengaku siap diaudit mengenai pemberian izin ekspor benih lobster ini.
"Silahkan saja kalau curiga, itu biasa. Silakan audit, cek, KKP sangat terbuka," tegasnya.
Edhy menambahkan, ada puluhan perusahaan yang dapat izin untuk ekspor benih lobster. Menurutnya, sah-sah saja jika orang dekatnya sekalipun mendapatkan izin tersebut.
"Atau karena saya menteri, semua teman-teman saya tidak boleh berusaha? Saya pikir yang penting bukan itu, tapi fair-nya. Kesamaan pada siapa saja seleksi itu. Saya tidak memperlakukan istimewa sahabat-sahabat saja," sebut Edhy.