Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Target Rampung 2024, Begini Perkembangan Tol Trans Sumatra

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan dari total panjang 2.878 kilometer jalan tol Trans Sumatra, yang sudah beroperasi mencapai 393 kilometer.
Foto udara jalan tol ruas Bakauheni-Terbanggi Besar, sepanjang 149,9 km, yang merupakan bagian dari Trans Sumatra, di Lampung, Senin (29/4/2019)./JIBI/Bisnis-Abdullah Azzam
Foto udara jalan tol ruas Bakauheni-Terbanggi Besar, sepanjang 149,9 km, yang merupakan bagian dari Trans Sumatra, di Lampung, Senin (29/4/2019)./JIBI/Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah menargetkan proyek pembangunan jalan tol Trans Sumatra (JTST) rampung pada 2024. Saat ini, pemerintah masih memiliki pekerjaan rumah untuk menyelesaikan 1.194 kilometer yang masih dalam proses konstruksi dan 1.291 kilometer yang masih dalam tahap persiapan.

“Jadi total panjang 2.800-an [2.878 kilometer], yang sudah operasi 393 kilometer, yang under construction 1.194 kilometer dan sedang persiapan 1.291 kilometer. Target kita ingin menyelesaikan sampai dengan 2024,” kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono usai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo, Jakarta, Selasa (7/7/2020).

Basuki mengatakan bahwa tol tersebut memiliki koridor utama dan jalur pendukung. Koridor utama terbentang sepanjang 1.974 kilometer dari pelabuhan Bakauheni, Lampung hingga Banda Aceh.

Sementara itu, yang termasuk dalam jalur pendukung diantaranya adalah jalan tol Bengkulu - Palembang, Padang - Pekanbaru, dan Sibolga - Medan. Total jalur pendukung sepanjang 904 kilometer.

Adapun, Presiden Joko Widodo dalam pembukaan rapat mengatakan percepatan pembangunan tol Trans Sumatra sangat diperlukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan sekaligus pemerataan kesejahteraan masyarakat pulau Sumatra.

Tol tersebut akan menjadi akses utama guna mengefisiensikan waktu tempuh dan pada akhirnya memberikan multiplier effect terhadap PDB hingga 2 - 3 kali lipat.

Secara total kebutuhan pendanaan Trans Sumatra mencapai Rp500 triliun. Saat ini dana yang telah siap berasal dari perbankan Rp72,2 triliun, dukungan pemerintah Rp21,6 triliun, dan PMN Rp19,6 triliun. Dengan demikian proyek tersebut masih membutuhkan pembiayaan sebesar Rp387 triliun.

Dalam pembukaan rapat Presiden Jokowi meminta adanya terobosan dalam pembiayaan proyek tol Trans Sumatra.

“Saya minta ada terobosan sumber pembiayaan alternatif untuk mengurangi beban ekuitas dari PMN dan juga tidak tergantung pada APBN,” kata Presiden membuka rapat terbatas percepatan pembangunan proyek strategis nasional di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (7/7/2020).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper