Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menilai teknik story telling melalui media podcast bisa menjadi alternatif dan cara baru untuk mempromosikan objek wisata budaya dan sejarah.
Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan (Events) Kemenparekraf/Baparekraf Rizki Handayani mengatakan metode ini bisa menjadi alternatif cara mengemas wisata budaya dan sejarah menjadi suatu hal yang lebih menarik bagi generasi milenial.
"Inilah bagaimana cara kita menggali cerita-cerita sejarah itu will show your path sebenarnya. Inilah yang harus kita pikirkan bagaimana kita mencari angle-angle lain untuk anak-anak muda mengenai destinasi yang akan kita kembangkan ke depan," kata Rizki dalam siaran pers, Sabtu (4/7/2020).
Sementara itu, seorang content writer, Astrid Savitri mengatakan nilai sejarah dan kebudayaan, misalnya situs Sangiran, dapat dikemas dan dipromosikan melalui audio story telling atau podcast. Apalagi, podcast yang membahas tentang produk wisata dan cerita sejarah masih tergolong jarang.
Tak hanya itu, lanjutnya, podcast yang membahas produk wisata dan cerita sejarah juga dinilai akan semakin menarik perhatian generasi milenial.
"Orang-orang lebih suka diceritakan suatu kisah dibanding diberitahu, kalau [kisah sejarah] diceritakan dan dikemas dalam bentuk podcast itu jauh lebih menarik," ungkap Astrid.
Baca Juga
Pihaknya juga menyarankan agar podcaster mengemas cerita yang ia tuturkan dengan menyisipkan nilai empati, mengambil sudut pandang yang familiar, dan disampaikan melalui dialog dan monolog.
"Keep the story short and simple dan ceritakan pengalamanmu," kata Astrid.