Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Batu Bara Diharapkan Segera Membaik

Saat ini, baik perusahaan batu bara maupun mineral ada yang mengajukan pengurangan maupun penambahan produksi.
Aktivitas penambangan batu bara di Tambang Air Laya, Tanjung Enim, Sumatra Selatan, Minggu (3/3/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Aktivitas penambangan batu bara di Tambang Air Laya, Tanjung Enim, Sumatra Selatan, Minggu (3/3/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian ESDM berharap harga batu bara akan kembali membaik.

Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Tata Kelola Mineral dan Batubara Irwandy Arif menuturkan bahwa penurunan harga acuan batu bara (HBA) yang sebenarnya tidak signifikan itu dikarenakan masih kelanjutan pasar global yang belum bangkit semua.

"Siklus harga batu bara itu tetap terjadi. Ada siklus harga naik dan ada siklus harga turun. Saat ini masih turun mudah-mudahan lebih cepat kembali ke siklus naik karena kebutuhan batu bara kalau kembali ke keadaan normal seharusnya masih tinggi," ujarnya kepada Bisnis, Jumat (3/7/2020).

Saat ini, pemerintah melalui Kementerian Keuangan sudah memprediksi penurunan produksi batu bara dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar 20 persen untuk tahun ini termasuk minerba.

Menurutnya, di tengah pandemi ini revisi rencana kerja anggaran dan biaya (RKAB) menjadi lebih bervariatif karena biasanya cenderung ke penambahan kuota produksi. Saat ini, baik perusahaan batu bara maupun mineral ada yang mengajukan pengurangan maupun penambahan produksi.

Pengajuan revisi itu bergantung pada kekuatan bisnis, kapasitas produksi, dan pasar tiap-tiap perusahaan.

Namun, yang terpenting adalah kontrol produksi nasional yang menjaga harga batu bara agar jangan anjlok. Di perubahan RKAB, lanjutnya, bisa saja perusahaan ada yang mengajukan penambahan dan pengurangan produksi.

"Ini sangat tergantung pada kecepatan hilangnya virus Covid-19. Prediksi umum masih berada di sekitar target produksi nasional. Yang berubah adalah produksi pada level perusahaan, ada yang naik dan turun," kata Irwandy.

Berdasarkan data Kementerian ESDM, per 30 Juni 2020, realisasi produksi batu bara mencapai 269,52 juta ton dari target sebesar 550 juta ton.

Sementara itu, untuk realisasi ekspor mencapai 142,78 juta ton dari target tahun ini yang sebesar 395 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yanita Petriella
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper