Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bagaimana Perkiraan Pasar Properti pada Kuartal III/2020?

Pengembang akan berpikir dua kali sebelum menaikkan harga. Paling maksimal adalah mempertahankan harga tetap stagnan atau diturunkan lewat pemberian beragam promo
Deretan hunian berdiri di perumahan di kawasan Nanjung, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (22/1/2019)./Bisnis-Rachman
Deretan hunian berdiri di perumahan di kawasan Nanjung, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (22/1/2019)./Bisnis-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA – Pelonggaran aturan pembatasan sosial berskala besar dan adanya berbagai stimulus untuk mendorong perekonomian dinilai bakal menjadi angin segar bagi industri properti. Namun, dalam jangka pendek, pasar properti diperkirakan masih stagnan.

Senior Director Leads Property Darsono Tan mengatakan bahwa pada kuartal III/2020, pasar properti masih akan stagnan. Konsumen dinilai cenderung masih mengamankan dana yang dimiliki untuk kebutuhan yang lebih penting.

“Sekarang masih wait and see, yang punya dana masih disimpan untuk jaga-jaga,” ungkapnya kepada Bisnis, Selasa (30/1/2020).

Selain itu, untuk investor, pemerintah juga tengah melakukan penawaran obligasi negara ritel terbaru, seri ORI017 hingga 9 Juli 2020. Darsono menilai investor juga akan cenderung mengalirkan dananya ke obligasi tersebut lebih dulu.

Kemudian, pilihan baru yang ada juga masih terbatas akibat pandemi virus corona. Belum ada peluncuran baru yang sifatnya masif sehingga konsumen akan terus mencari sesuatu yang baru sebelum memutuskan untuk membeli hunian.

Kendati demikian, Director and Head of Research Savills Indonesia Anton Sitorus beranggapan bahwa dengan pelonggaran PSBB dan beragam stimulus ekonomi, pasar properti pada kuartal III/2020 bisa lebih baik dari kuartal I dan II.

“Karena kalau dilihat trennya dari akhir tahun lalu sebetulnya kan sudah naik terus. Namun, dari harga kemungkinan memang tidak akan banyak berubah,” jelasnya.

Dalam kondisi seperti ini, menurutnya, pengembang akan berpikir dua kali sebelum menaikkan harga. Paling maksimal adalah mempertahankan harga tetap stagnan atau diturunkan lewat pemberian beragam promo dan diskon yang masih bakal berlangsung sampai beberapa triwulan ke depan.

“Kuartal III/2020 nanti, segmen menengah dan menengah atas mulai kembali. Segmen harga di bawah Rp500 juta juga akan tetap ramai. Cuma orang juga lihat-lihat pengembangnya siapa. Kalau murah, tapi pengembangnya enggak jelas ya, enggak akan diserbu juga,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper