Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ridwan Kamil: Saatnya Pindahkan Pusat Ekonomi dari Jakarta Ke Provinsi Lain

Gubernur Jawa Barat mengungkapkan ketergantungan Indonesia kepada Jakarta sebagai pusat ekonomi terbesar justru mengakibatkan goncangan ekonomi saat pandemi Covid-19 terjadi.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melakukan video conference bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan bupati/wali kota Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Bodetabek) serta Sekretaris Daerah Banten yang diikuti Gubernur Jabar Ridwan Kamil dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat (8/5/2020) malam.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melakukan video conference bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan bupati/wali kota Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Bodetabek) serta Sekretaris Daerah Banten yang diikuti Gubernur Jabar Ridwan Kamil dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat (8/5/2020) malam.

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta pemerintah pusat segera memindahkan pusat perekonomian negara dari DKI Jakarta ke Provinsi lain.

Menurutnya, penetapan Jakarta sebagai episentrum penyebaran pandemi virus Corona (Covid-19) telah membuat perekonomian nasional tergoncang.

"Pandemi Covid-19 ini memberikan pelajaran kepada kita, jangan menggantungkan ekonomi pada satu daerah saja. Sudah saatnya memindahkan pola centralisasi ekonomi dari Jakarta ke provinsi-provinsi lain," katanya dalam webinar yang digelar oleh Bank Dunia (World Bank), Selasa (23/6/2020).

Dia mengatakan pendistribusian geliat ekonomi sangat penting dilakukan saat ini. Mantan Walikota Bandung tersebut mengungkapkan ketergantungan Indonesia kepada Jakarta sebagai pusat ekonomi terbesar justru mengakibatkan goncangan ekonomi saat pandemi Covid-19 terjadi.

Ridwan Kamil memprediksi perekonomian Jawa Barat diprediksi mengalami kontraksi hebat hingga akhir tahun ini.

"Situasi Covid-19 sangat berat untuk kita semua. Kami prediksi ekonomi akan bergerak pada level terburuk - 2 persen hingga 2 persen [positif]. Pemerintah berencana mengeluarkan program pada akhir Juni, kita akan lihat semoga perekonomian bisa bergerak sedikit," jelasnya.

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meramal jika skenario sangat buruk terjadi, maka ekonomi Indonesia akan mengalami kontraksi hingga -3,1 persen pada kuartal II/2020.

Pemerintah sebenarnya memproyeksi ekonomi Indonesia bisa tumbuh positif pada kuartal III/2020. Namun, Menkeu juga mempersiapkan skenario ekonomi Indonesia justru -1,6 persen sehingga menyebabkan resesi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper