Bisnis.com, JAKARTA – Bank Mandiri memprediksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2020 sebesar -3,44 persen. Angka ini lebih dalam dibandingkan dengan proyeksi yang disampaikan oleh Kementerian Keuangan, yakni sebesar -3,1 persen.
Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro menjelaskan, tekanan terhadap aktivitas ekonomi akibat pandemi Covid-19 menjadi penyebab utama ekonomi pada tiga bulan kedua tahun ini negatif.
“Ekspektasi sama, tekanan pada kuartal II/2020 menjadi yang paling dalam pada tahun ini,” kata dia saat diskusi virtual, Rabu (17/6/2020).
Menurutnya, pemulihan ekonomi kemungkinan akan terjadi pada kuartal IV/2020 dengan catatan tidak ada gelombang kedua atau second wave Covid-19 sejalan dengan pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di sejumlah kawasan zona hijau.
Jika kenormalan baru ini mampu dikendalikan dengan baik oleh pemerintah, kata Andry, maka pada kuartal III/2020 pertumbuhan ekonomi mampu berada di angka -0,95% dan pada kuartal IV/2020 1,62%.
“Kalau tidak ada [second wave] atau ada masih bisa dikendalikan desain ini bisa menjadi kenyataan,” ujarnya.