Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Jabatan Direktur Baru di PLN, ini Pertimbangan Erick Thohir

Erick Thohir melakukan perubahan nomenklatur jabatan direksi di PLN.
Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) bersama dengan Wakil Menteri BUMN II Kartiko Wiroatmojo saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (2/12/2019). Bisnis/Arief Hermawan P
Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) bersama dengan Wakil Menteri BUMN II Kartiko Wiroatmojo saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (2/12/2019). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menjelaskan penambahan jabatan direksi baru di PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) ditujukan mendorong kinerja dan tidak hanya mengandalkan situasi pasar monopoli.

Bulan lalu, Erick Thohir melakukan beberapa perubahan nomenklatur jabatan direksi di PLN. Dia juga menambah posisi baru, yakni Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan yang diemban oleh Bob Saril.

Menurutnya, pengangkatan direktur baru yang akan bertanggung jawab atas pemasaran itu ditujukan mendorong kinerja perusahaan, khususnya dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan.

“Jangan mentang-mentang karena PLN monopoli, apa yang menjadi pelayanan publiknya tidak diperhatikan. Saat ini bukan era orang perlu listrik silakan datang ke PLN, ini kan harus dipetakan, direktur ini tugasnya di situ,” jelasnya, Jumat (12/6/2020).

Keputusan ini, lanjutnya, juga relevan dengan situasi yang terjadi di PLN saat ini. Perusahaan mendapatkan banyak tuduhan dari pelanggan yang merasa tagihannya tiba-tiba melonjak pada bulan ini.

Dia menegaskan kenaikan tersebut disebabkan oleh penambahan tagihan yang tidak tertagih pada bulan sebelumnya karena kondisi pandemi. Sehingga, jumlah tagihan para pelanggan banyak mengalami pembengkakan.

“Makanya tagihannya ditumpuk jadi satu. Orang kita kan biasa, kalau tidak ditagih malah lupa, giliran kalau ditagih malah marah. Tapi kan PLN sudah pengumuman, tagihannya juga bisa dicicil,” katanya.

Meski relatif bisa diatasi, kontroversi tagihan listrik tersebut menjadi penanda bahwa perseroan harus melakukan perubahan dari struktur organisasi hingga inovasi bisnisnya. Hal ini juga perlu diiringi dengan inovasi pelayanan kepada pelanggan.

Ke depan, dia mengatakan bahwa PLN akan lebih berfokus untuk mengutamakan pelayanan serba cerdas. Hal ini meliputi inovasi smart meter, smart distribution, dan smart procurement.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper