Lebih Responsif, Angkasa Pura I Pastikan Protokol New Normal ke Pemangku Kepentingan di Bandara

PT Angkasa Pura I (Persero) menyosialisasikan Protokol New Normal kepada seluruh pemangku kepentingan di bandara sebagai langkah persiapan memasuki masa new normal. Sebelumnya Angkasa Pura I telah merampungkan dan mulai menerapkan Protokol New Normal di internal perusahaan dan kegiatan operasional di bandara.
Persiapan Bandara untuk menghadapai new normal.
Persiapan Bandara untuk menghadapai new normal.

Bisnis.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura I (Persero) menyosialisasikan Protokol New Normal kepada seluruh pemangku kepentingan di bandara sebagai langkah persiapan memasuki masa new normal. Sebelumnya Angkasa Pura I telah merampungkan dan mulai menerapkan Protokol New Normal di internal perusahaan dan kegiatan operasional di bandara.

Pada masa pandemi Covid-19, khususnya pada masa larangan mudik di mana masyarakat dilarang melakukan perjalanan udara kecuali untuk alasan darurat, Angkasa Pura I telah menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19 secara ketat pada kegiatan operasional dan pelayanan jasa kebandarudaraan dengan kondisi minimal atau terbatas.

Namun berakhirnya masa larangan mudik berpengaruh terhadap peningkatan trafik penumpang. Setelah Lebaran, periode 25-31 Mei 2020 lalu, Angkasa Pura I melayani hingga 7.931 pergerakan pesawat. Peningkatan trafik ini perlu diantisipasi dengan penerapan Protokol New Normal di bandara untuk meminimalisir risiko penyebaran Covid-19.

"Seiring dengan rencana penerapan fase new normal oleh Pemerintah, di mana nantinya akan terdapat pelonggaran pembatasan kegiatan ekonomi dan sosial dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, kami perlu menyosialisasikan Protokol New Normal yang telah kami rancang untuk diterapkan oleh para pemangku kepentingan," ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi.

Adapun Protokol New Normal untuk para pemangku kepentingan di bandara yaitu:
1. Protokol new normal untuk petugas/ pramusaji/ kasir/ juru masak,
2. Protokol new normal untuk perkantoran atau ruang usaha,
3. Protokol new normal terkait tata cara pelayanan,
4. Protokol new normal bagi pengguna jasa/ pembeli,
5. Protokol new normal terkait metode transaksi,
6. Protokol new normal terkait pengiriman dan penerimaan barang,
7. Protokol new normal terkait pengelolaan sampah/ limbah.


Protokol New Normal untuk Petugas/ Pramusaji/ Kasir/ Juru Masak

1. Seragam dilengkapi dengan identitas dan alat pelinding diri (APD): pelindung wajah, masker, kartu magnetik/ tempel, sarung tangan, celemek, penutup kepala, masker sanitasi, seragam juru masak, sepatu pengaman.
2. Pemeriksaan kondisi kesehatan, pemeriksaan suhu badan tidak lebih dari 37,3 derajat Celcius.
3. Sebelum dan sesudah melayani, mengenakan atau berganti sragam kerja di lokasi bertugas.
4. Cuci tangan sebelum dan sesudah melayani.


Protokol New Normal untuk Perkantoran atau Ruang Usaha

1. Coffee shop/ convenient store:
- Penyediaan media informasi untuk kampanye protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19.
- Menganjurkan penyediaan alat sterilisasi dengan sinar UV atau alat lainnya dengan fungsi sama (disinfektan).
- Menganjurkan media pembayaran nontunai, penyediaan media pembayaran elektronik (EDC) dan multiuser.
2. Restoran/ lounge:
1. Layanan makan di tempat maksimal 50% dari kapasitas dengan pengaturan jarak antar meja minimal 1,5 meter.
3. Konter pelayanan: pemasangan partisi atau perisai plastik atau akrilik pada kasir.
4. Gerai ATM: pengaturan jarak antrean/ tempat duduk minimal 1,5 meter dengan penyediaan marka lantai atau tiang pembatas antrean.
5. Ruang kerja/ kantor: pengaturan meja di ruang kerja dengan jarak minimum 1,5 meter dan jumlah petugas yang bertugas.
6. Hotel: penyediaan tempat cuci tangan portable atau cairan antiseptik.

Selain itu, di tiap kategori tempat dan fasilitas tersebut dilakukan pembersihan, sanitasi, disinfeksi sebelum dan sesudah digunakan serta disediakan APD dan alat pemeriksaan kondisi kesehatan (pemindai suhu tubuh).


Protokol New Normal terkait Tata Cara Pelayanan

1. Pemeriksaan suhu tubuh pengguna jasa untuk jenis usaha di area publik.
2. Menerapkan pengaturan sirkulasi, jumlah pengunjung, dan batasan waktu kunjungan di pintu masuk dan pintu keluar untuk mencegah terjadinya kerumunan (maksimum 50% dari kapasitas).
3. Cuci tangan sebelum dan sesudah melayani.
4. Penggunaan peralatan makan/ minum sekali pakai.
5. Penyajian makanan dan minuman dalam kemasan.
6. Penutupan sementara waktu area ruang merokok terbatas.
7. Makanan dan minuman untuk dibawa pulang, tidak melayani prasmanan, dan untuk layanan makan di tempat diberlakukan 50% dari kapasitas.
8. Pelayanan dengan kontak minimum dan mengenakan alat pelindung diri.


Protokol New Normal bagi Pengguna Jasa/ Pembeli

1. Kondisi sehat dengan suhu di bawah 37,3 derajat celcius.
2. Menggunakan masker.
3. Cuci tangan sebelum dan sesudah berbelanja/ makan/ minum.
4. Menjaga jarak satu sama lain pada saat berbelanja, mengantre, dan atau duduk minimal 1,5 meter.


Protokol New Normal terkait Metode Transaksi

1. Pengguna jasa mengenakan APD dan atau diperiksa suhu tubuh sebelum masuk outlet.
2. Menerapkan pengaturan sirkulasi jumlah pengunjung/ antrean dan batasan waktu kunjungan dipintu masuk dan pintu keluar untukmencegah terjadinya kerumunan (maksimum 50% kapasitas).
3. Menunggu pesanan dan/ atau untuk dilayani dengan jarak antrean fisik minimum 1,5 meter.
4. Sambil menunggu, perhatikan penayangan protkol kesehatan Covid-19.
5. Cuci tangan sebelum dan sesudah berbelanja/ makan/ minum.


Protokol New Normal terkait Pengiriman dan Penerimaan Barang

1. Petugas mengenakan APD dan kondisi kesehatannya harus diperiksa sebelum transaksi pengiriman dan penerimaan barang.
2. Menetapkan pengaturan sirkulasi dan jumlah keluar masuk kendaraan di pintu masuk dan pintu keluar untuk mencegah terjadinya kerumunan.
3. Parkir kendaraan dan bongkar muat di lokasi yang telah disediakan.
4. Serah terima barang dengan menerapkan jarak antrean fisik minimal 1,5 meter dan periksa kembali sebelum mengakhiri transaksi.
5. Cuci tangan dengan air mengalir atau menggunakan cairan antiseptik sebelum dan sesudah beraktifitas.


Protokol New Normal terkait Pengelolaan Sampah/ Limbah

1. Petugas mengenakan APD saat menangani sampah/ limbah.
2. Sampah/ limbah dipilah berdasarkan jenisnya dan disimpan dalam plastik terikat/ tertutup rapat.
3. Pindahkan sampah/ limbah yang telah disortir ke area/ lokasi pengumpulan.
4. Cuci tangan dengan air mengalir atau menggunakan antiseptik setelahnya.


Angkasa Pura I Siapkan Rebound Strategy Untuk Masa New Normal

Angkasa Pura I menyiapkan rebound strategy sebagai inisiatif strategis dalam menghadapi fase selanjutnya dari pandemi Covid-19 yaitu fase new normal. Hal ini dilakukan untuk mendukung antisipasi dini skenario the new normal yang diarahkan Pemerintah, khususnya Kementerian BUMN.

Sebelumnya, sejak awal merebaknya Covid-19 di Indonesia pada Maret lalu, Angkasa Pura I telah lebih dulu menerapkan survival strategy sebagai upaya perusahaan untuk bertahan di tengah penurunan trafik penumpang pesawat akibat pembatasan perjalanan udara yang berdampak signifikan terhadap penurunan pendapatan perusahaan.

"Angkasa Pura I menyiapkan rebound strategy sebagai upaya mengantisipasi konsisi new normal dan menyiapkan lompatan pertumbuhan perusahaan pada 2021 melalui program kerja multi dimension performance improvement di mana berbagai upaya dalam rebound strategy yang sudah mulai dilakukan pada sisa tahun ini dapat dirasakan pada 2021, ketika situasi sudah berangsur kembali normal dari pandemi Covid-19," ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi.

Terdapat 6 inisiatif dalam rebound strategy Angkasa Pura I yang terkait, (pertama), antisipasi new normal dan membangun new business serta (kedua) yang melibatkan process-people-technology:

1. Persiapan The New Normal
Angkasa Pura I memetakan dan menyiapkan touch points pengguna bandara yang akan berubah perilakunya menjadi new normal pada fase baru pandemi Covid-19 atau ketika pandemi dinyatakan usai. Misalnya kelengkapan alat atau prosedur pada beberapa touch points di bawah ini:
- Konter _check-in: wajib menggunakan masker dan sarung tangan, serta sanitasi bagasi.
- Security check: sanitasi barang bawaan, CCTV enhancement untuk dapat mengenali wajah dan masker, thermal scanner.
- Waiting room: posisi tempat duduk diberi jarak, makanan dijual menggunakan vending machine, pembayaran dijital.
- Boarding gate: antrean minimal 1,5 meter antar penumpang.

2. Penguatan Portofolio Bisnis Baru
- Mengembangkan adjacent business untuk memperkuat portofolio.
- Menciptakan new business stream yang tidak memiliki ketergantungan terhadap jumlah trafik pesawat dan penumpang.
- Mengoptimalkan asset lahan tidak produktif untuk menunjang new business stream.
- Diversifikasi pendapatan melalui digital monetizing dan optimalisasi anak perusahaan agar dapat menciptakan ekosistem bandara yang terintegrasi melalui aerocity, cargo village, amusement park, dan komponen lainnya.

3. Business Process Improvement
- Perbaikan proses bisnis eksisting dalam konteks revenue safeguarding dan cost leadership.
- Dukungan fungsi digital dalam perbaikan proses bisnis seperti penggunaan artificial intelligence untuk mencatat pergerakan parkir pesawat dan penggunaan aviobridge.

4. Restrukturisasi Organisasi
- Simplifikasi organisasi kantor cabang serta pembagia fokus kantor pusat dan kantor cabang untuk optimalisasi proses penyusunan kebijakan dan monitoring kinerja (kantor pusat) serta pelaksanaan kegiatan operasi dan layanan (kantor cabang).
- memberdayakan peran pejabat fungsional dalam bidangnya.

5. Enterprise Architecture
- Memetakan ulang arsitektur bisnis, data, aplikasi, dan teknologi di Angkasa Pura I beserta anak perusahaannya.
- Penyusunan Tata Kelola Induk dan Anak Perusahaan.

6. Strategic Procurement
- Penguatan perencanaan pengadaan melalui category management
- Sentralisasi tim pengadaan.

"Situasi saat ini dan prediksi ke depan merupakan momen yang sangat menantang bagi operator bandara untuk menjalankan bisnis dan kewajiban pelayanan publiknya. Namun melalui upaya persiapan ini, Angkasa Pura I optimis dapat lebih siap memasuki masa new normal dan melakukan lompatan bisnis ketika pandemi ini berakhir nanti," kata Faik Fahmi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper