Bisnis.com, JAKARTA- Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) melihat bahwa proyek strategis nasional yaitu proyek pembangunan kilang Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan merupakan cara pemerintah untuk mensejahterakan masyarakat kawasan timur Indonesia.
"Kalau dilihat dari aspek sosialnya tentu proyek ini menjadi salah satu point untuk mensejahterakan masyarakat kawasan timur Indonesia. Selain untuk penyetaraan harga BBM. Lapangan kerja juga terbuka, sehingga ekonomi warga bisa meningkat," Kata Ketua Umum DPP KNPI Haris Pertama dalam keterangan pers, Kamis (4/6/2020).
Haris pun memuji langkah Pertamina yang terus fokus dalam proyek ini meski Indonesia tengah dilanda pandemi Covid-19. Terlihat dari data yang disampaikan oleh perusahaan bahwa proyek ini berjalan on the track. "Infonya sesuai target dengan progres telah mencapai 16,32%. Tentu ini harus diapresiasi, apalagi di tengah wabah corona ini," ujarnya.
Tidak hanya itu, proyek RDMP ini juga salah satu cara pemerintah untuk menjaga ketahanan energi nasional khususnya di Wilayah Indonesia bagian Timur. "Dengan peningkatan kapasitas sebesar 100.000 BOPD dari 260.000 menjadi 360.000 BOPD setidaknya ke depan dapet memenuhi kebutuhan BBM di kawasan Kalimantan dan sekitarnya," ujarnya.
KNPI tentu sangat mendukung penuh apapun yang dilakukan oleh pemerintah dalam proyek RDMP ini. Karena dampaknya sangat luar biasa dan mempunyai nilai positif dari sektor manapun. "Tentu positif juga bagi pemerintah daerah dengan adanya proyek ini. Tentu kami dari KNPI siap mengawal dan mendukung proyek ini," tegas Haris.
Sebelumnya, Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan progress RDMP Balikpapan saat ini masih on the track, meskipun dalam pelaksanaan pengerjaannya harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
"Megaproyek RDMP dan GRR merupakan proyek strategis nasional yang telah ditetapkan untuk terus dijalankan di tengah pandemi Covid-19 serta fluktuasi harga minyak mentah dan kurs rupiah terhadap dollar. Proyek ini penting untuk memastikan ketahanan dan kemandirian energi nasional dapat segera terwujud," ujar Fajriyah.
Dia menuturkan progress RDMP Balikpapan per 17 Mei 2020 meliputi empat pekerjaan yakni engineering (6,05%), Procurement (5,85%), Construction (4,38%) dan Commissioning (0,03%) sehingga secara keseluruhan mencapai 16,32%.
Proyek RDMP dan GRR secara keseluruhan, tambah Fajriyah, saat ini mempekerjakan sekitar 5.000 tenaga kerja di mana mayoritas di RDMP Balikpapan. Pada umumnya pekerja di RDMP Balikpapan berasal dari pekerja lokal, sehingga pihaknya harus terus menjaga keberlangsungan proyek ini agar ekonomi masyarakat di wilayah operasi bisa terus tumbuh dan bergerak maju.
Menurut Fajriyah, RDMP Balikpapan akan meningkatkan kapasitas pengolahan kilang dari 260 ribu barel per hari menjadi 360 ribu barel per hari serta meningkatkan kualitas produk BBM dari setara Euro II menjadi setara Euro V. Proyek RDMP Balikpapan juga disinergikan dengan pembangunan New Crude Lawe-Lawe Tankage Facility dengan kapasitas penyimpanan sebesar 2 juta barel.