Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menko Luhut Sebut Covid-19 Bisa Picu Deglobalisasi, Indonesia Lebih Mandiri?

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman RI Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap bahwa pandemi Covid-19 tampak semakin memicu tatanan interaksi antarnegara di dunia memasuki era deglobalisasi.
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan diperiksa suhu tubuhnya sebelum rapat dengan Presiden Joko Widodo di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (3/3/2020). Pemeriksaankondisi suhu tubuh bagi tamu maupun pejabat tersebut untuk mengantisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19 di lingkungan Istana Kepresidenan. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan diperiksa suhu tubuhnya sebelum rapat dengan Presiden Joko Widodo di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (3/3/2020). Pemeriksaankondisi suhu tubuh bagi tamu maupun pejabat tersebut untuk mengantisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19 di lingkungan Istana Kepresidenan. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman RI Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap bahwa pandemi Covid-19 tampak semakin memicu tatana interaksi antarnegara di dunia memasuki era deglobalisasi.

Hal ini diungkapnya dalam acara Bincang Khusus bersama RRI, yang dikutip Bisnis.com pada Minggu (17/5/2020).

Menurut Luhut, Covid-19 memberikan pengalaman bagi Indonesia agar menjadi lebih mandiri. Di dorong kecenderungan seluruh negara terinfeksi Covid-19 yang juga lebih memprioritaskan kebutuhan dalam negerinya terlebih dahulu.

Contohnya di ranah ketersediaan infrastruktur alat kesehatan (Alkes) seperti alat Polymerase Chain Reaction (PCR) beserta test kit-nya, juga alat pelindung diri (APD) standar untuk petugas medis.

"Kita kemarin kelabakan tuh. Tiba-tiba kita tidak punya alkes. Kita mesti minta sini, minta sana segala macam. Ternyata setelah kejadian ini bikin PCR aja kita bisa buat, tuh. Bikin test kit kita bisa. Bikin APD kita juga bisa, malah mau ekspor," ungkapnya.

Oleh sebab itu, menurut Luhut, pemerintah tengah terus menyesuaikan diri dengan perkembangan geopolitik dunia yang terus bergejolak akibat Covid-19.

Inilah menurutnya yang melatarbelakangi prioritas pemerintah menggelontorkan Rp34 triliun menyelamatkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Berbentuk stimulus kredit dan subsidi bunga untuk sekitar 60 juta rekening UMKM.

Harapannya, perekonomian Indonesia yang 80 persen ditopang konsumsi domestik mampu terjaga, dengan UMKM sebagai salah satu sektornya.

Pemerintah akan terus mendorong UMKM berkembang, memanfaatkan teknologi, dan bertransformasi menjamah platform e-commerce, sehingga target pemerintah menjaga keberlangsungan 70 persen konsumsi domestik di tengah pandemi Covid-19 ikut tercapai.

"Kita kan 270 juta [jumlah penduduk]. Makanya saya tadi bilang deglobalisasi, kita punya market segede ini saja, kita bisa hidup. Tanpa kita mesti ekspor maksud saya, kita bisa cukup hidup. Makanya kita urus UMKM ini untuk terus kita dorong membuka lapangan kerja," tambahnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper