Bisnis.com, JAKARTA – Suko Hartono dinilai bisa menyelesaikan masalah pada distribusi gas pascaintegrasi yang dilakukan di PT Perusahaan Gas Negara dan PT Pertamina Gas.
Pengamat ekonomi energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi berpendapat, setelah adanya merger antara PGN dan Pertagas, distribusi gas belum benar-benar terintegrasi.
Menurut dia, ditunjuknya Suko Hartono yang telah lama memiliki pengalaman di PGN dan juga Pertagas dapat mengurai masalah distribusi tersebut.
Adapun, pada 29 Juni 2018, PGN telah resmi menyelesaikan transaksi integrasi Pertagas. PGN mengambil alih 51 persen saham Pertagas dari Pertamina.
"Pengangkatan Suko Hartono dimaksudkan untuk menyelsaikan permasalahan distribusi gas. Kalau pun merevisi rencana distribusi Pertagas masih dalam rangka integrasi distribusi gas," katanya kepada Bisnis, Jumat (15/5/2020).
Sekadar informasi, Suko Hartono pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Pertamina Gas periode 2017-2018.
Baca Juga
Sebelum menjadi Presiden Direktur PT Pertamina Gas, Suko Hartono sempat mengemban sejumlah jabatan penting, antara lain Vice President Senior Expert Residential PGN (2016 – 2017), Kepala Divisi Pengembangan Bisnis, Produk dan Teknologi PGN (2015 – 2016), General Manager SBU Distribusi I PGN (2013 – 2015), dan Direktur Utama PT Gagas Energi Indonesia, anak perusahaan PGN, (2011 – 2013).
Dalam RUPS PGN yang digelar pada Jumat (15/5/2020), Suko Hartono didapuk sebagai Direktur Utama PGN menggantikan Gigih Prakoso.