Bisnis.com, JAKARTA - Perkumpulan Perusahaan Pelayaran Migas (P3Migas) menyebutkan hingga kini hampir tidak ada perusahaan pelayaran migas nasional yang mengalami pemutusan kontrak pendistribusian BBM di tengah pandemi corona.
Ketua P3Migas Go Darmadi tak memungkiri saat ini dunia dan Indonesia tengah berada di masa sulit akibat pandemi Covid-19. Selain itu, demi menekan penyebaran Covid-19 sejumlah daerah menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan mengurangi pergerakan orang, yang berdampak terhadap menurunnya konsumsi bahan bakar minyak (BBM).
Menurutnya, meski dalam kondisi sulit, upaya perusahaan gas dan bumi untuk tetap melakukan pengadaan dan pendistribusian BBM dan gas patut diapresiasi demi mempertahankan kelangsungan hidup masyarakat dan kegiatan ekonomi nasional.
“Dengan tetap melakukan pengadaan dan pendistribusian BBM dan gas, artinya telah menjaga kelangsungan ekosistem migas secara umum dan khususnya di industri pelayaran migas nasional,” katanya, Minggu (10/5/2020).
Dia melanjutkan perusahaan gas dan bumi memiliki tanggung jawab untuk menyediakan pasokan BBM dan gas di seluruh Indonesia. BBM dan gas distribusikan secara merata dari Sabang sampai Marauke, dari kota-kota besar hingga ke deaerah terpelosok yang sulit terjangkau.
"Untuk moda transportasi laut, pendistribusian BBM dan gas tersebut dilakukan oleh kapal-kapal milik Pertamina dan kapal lainnya, termasuk kapal-kapal Perusahaan Pelayaran Nasional yang tergabung dalam P3Migas," imbuhnya.
Hal ini diharapkan bisa menciptakan efek ganda yang positif untuk seluruh mitra yang tergabung dalam P3Migas supaya dapat tetap beroperasi dengan baik sekaligus memastikan tenaga kerja di dalamnya tidak mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).
Menurutnya, tenaga kerja yang terserap di industri pelayaran migas nasional mencapai belasan ribu pekerja baik di laut maupun didarat.
Darmadi juga menekankan seluruh anggota P3Migas juga berkomitmen untuk menyukseskan pendistribusian BBM dan gas secara tepat waktu dan aman sampai tujuan di seluruh daerah.