Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengguna Jasa Dukung Perang Tarif Kargo Udara

Pengguna jasa kargo udara merespons positif adanya perang tarif karena bisa menciptakan persaingan sehat.
Petugas melakukan bongkar muat barang di Terminal Kargo Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin (25/2/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Petugas melakukan bongkar muat barang di Terminal Kargo Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin (25/2/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - Pengguna jasa kargo udara menilai terjadinya persaingan harga atau perang tarif di aktivitas pengiriman udara menjadi hal positif di tengah pandemi virus corona. Hal ini memberikan ruang bagi masyarakat untuk menggunakan jasa yang lebih terjangkau.

Ketua DPP Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldi Ilham Masita mengungkapkan harga kargo udara turun akan berdampak positif terhadap industri pengiriman, sehingga dalam membantu UMKM di masa sulit seperti saat ini.

"Harga kargo udara yang turun malah bagus sehingga pengiriman melalui jalur udara menjadi lebih murah sehingga bisa membantu UMKM pada masa pandemi ini," katanya kepada Bisnis.com, Senin (4/5/2020).

Persaingan di bisnis kargo udara ini bernilai positif tegasnya, karena sama seperti pada angkutan laut dan darat juga terjadi persaingan. Dengan demikian, hal ini bisa memacu para penyedia jasa angkutan udara memberikan harga yang murah dan pelayanan yang terbaik sehingga akan semakin digunakan baik oleh pelaku usaha jasa pengiriman maupun oleh masyarakat.

Hal ini, terangnya, jelas berbeda dengan industri ojek online (ojol) ketika salah satunya memberikan harga yang amat terjangkau akan membuat pengguna beralih sebagian besar dan memicu predatory pricing atau pemberian harga yang memicu kolapsnya pesaing usaha dan berujung pada monopoli.

Menurutnya, pada industri kargo udara, pemain layanan angkutan kargo tidak didominasi oleh dua atau tiga perusahaan, sehingga persaingan usaha yang sehat dapat terjadi, baik melalui pemberian harga murah atau layanan yang lebih baik.

"Memang yang harus dihindari agar jangan sampai sampai ada monopoli," imbuhnya.

Di sisi lain, Zaldi menuturkan pihaknya sebagai pengguna jasa angkutan kargo udara (freighter) belum mendapatkan harga miring yang disebut-sebut diberikan oleh maskapai penumpang yang beralih menjadi mengangkut kargo di kabin pesawatnya.

Dia mengatakan tarif angkutan kargo masih normal seperti sebelum terjadinya virus corona atau Covid-19. Pihaknya, tidak menggunakan pesawat charter (sewa) karena masih menemukan pesawat cargo berjadwal yang sudah tersedia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper