Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia memperkirakan makin banyak mahasiswa yang putus kuliah karena terdampak pandemi Covid-19.
"Saya kira akan makin banyak yang putus kuliah. Hampir setiap hari, saya menerima laporan terkait hal itu," ujar Ketua Umum Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTSI) Budi Djatmiko, Senin (27/4/2020).
Menurutnya, mahasiswa yang paling banyak terdampak adalah mahasiswa yang kuliah di perguruan tinggi swasta (PTS) berkategori kecil. Hal itu dikarenakan mereka berasal dari keluarga tidak mampu yang terganggu perekonomiannya karena pandemi Covid-19.
Budi mengungkapkan bahwa berdasarkan laporan yang diterimanya, PTS yang terdampak paling banyak di Pulau Jawa, yakni Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
"Karena di wilayah itu paling banyak kasus positif Covid-19 sehingga pemerintah daerahnya sangat protektif, masyarakatnya tidak bekerja, dan tidak mendapatkan penghasilan. Secara umum, Pulau Jawa memiliki masalah besar," katanya.
Kesulitan yang dialami mahasiswa tersebut, tuturnya, berdampak langsung pada operasional PTS yang mengandalkan sumbangan pembinaan pendidikan dari mahasiswa.
"Kondisi itu dialami PTS kecil, yang persentasenya sekitar 75 persen hingga 80 persen dari jumlah perguruan tinggi di Tanah Air."
APTSI sudah meminta supaya rektor PTS memberi kemudahan kepada mahasiswa yang berasal dari golongan tidak mampu. Apalagi saat ini, mahasiswa sedang menghadapi ujian akhir semester.
"Saya sudah meminta rektor-rektor untuk memperbolehkan mahasiswanya yang kesulitan keuangan, untuk tetap mengikuti ujian secara daring. Namun, sekarang ada kendala, yakni mahasiswa kesulitan membeli kuota internet dan untuk PTS kecil infrastruktur pembelajaran daringnya belum lengkap," katanya.
Untuk itu, Budi meminta agar pemerintah untuk turun tangan membantu mahasiswa tidak mampu, serta PTS kecil yang saat ini juga terdampak Covid-19.