Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pandemi Virus Corona Jadi Momentum Reformasi Industri

Industri memang tertekan dampak virus corona, tapi dapat memanfaatkan momentum ini jadi reformasi industri.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita meninjau pabrik PT Kalbio Global Medika di kawasan industri Cikarang, Jawa Barat, Rabu (11/3/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita meninjau pabrik PT Kalbio Global Medika di kawasan industri Cikarang, Jawa Barat, Rabu (11/3/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan sektor manufaktur yang sedang tertekan dampak virus corona, dapat memanfaatkan momentum untuk melakukan penyesuaian dan reformasi dalam menyambut masa depan industri.

Menurut Agus, optimisme tersebut telah didukung oleh hasil riset IMF yang menyebut hanya ada tiga negara yang masih akan memiliki pertumbuhan ekonomi positif yakni China, India, dan Indonesia.

"Negara lain ini menurut IMF akan negatif, artinya kita sudah punya modal untuk nanti rebound lebih cepat dari negara lain apalagi kemampuan bangsa kita besar," katanya, Kamis (16/4/2020).

Menurut Agus, yang terjadi setelah pandemi Covid-19 ini selesai sangat tergantung dengan apa yang diupayakan saat ini. Untuk itu, yang dilakukan pemerintah yakni tetap mengedepankan dua hal penting yakni ekonomi dan kesehatan.

Agus pun menyebut pihaknya tidak bisa membayangkan jika pemerintah harus melakukan shutdown atau penutupan industri secara total. Pasalnya, untuk industri memulai kembali akan lebih sulit setelahnya.

"Sebenarnya di Februari kita sedang menggeliat tergambar dari PMI dan data ekspor BPS industri kita juga sedang bagus. Untuk itu, ketika Covid-19 selesai lalu PMI semakin tinggi maka kontribusi manufaktur ke PDB akan besar dan mencetak peluang lebih besar. Pemerintah juga sudah siapkan Rp150 triliun dana pemulihan ekonomi," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper