Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Garuda Indonesia Masih Rahasiakan Strategi Hadapi Corona

Pihaknya mengaku belum ada rencana untuk melakukan pemangkasan gaji maupun merumahkan karyawannya.
  Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra menjadi narasumber diskusi bertema Semangat Baru Garuda di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (24/1/2020)./Antara
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra menjadi narasumber diskusi bertema Semangat Baru Garuda di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (24/1/2020)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. meracik sejumlah strategi dalam mempertahankan keberlangsungan perusahaan penerbangan yang terdampak langsung oleh pandemi corona (Covid-19), terutama jika wabah ini berlangsung lama.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengaku tidak lagi memikirkan kinerja keuangan yang dipastikan bakal merosot selama pandemi ini. Minimnya pendapatan harus diimbangi dengan pengurangan biaya operasional.

"Time will tell. Nanti kalau sudah pasti, sejumlah strategi lainnya masih kami bicarakan dalam level diskusi internal,” jelasnya, Selasa (7/4/2020).

Dia menuturkan tingkat keterisian kursi (seat load factor/SLF) akan dimanfaatkan untuk berpartisipasi mmebantu pemerintah dalam mengakut bantuan medis penanganan virus corona (Covid-19) dari China.

Di sisi lain, pihaknya mengaku belum ada rencana untuk melakukan pemangkasan gaji maupun merumahkan karyawannya. Terlebih, ada perjanjian kerja bersama yang harus dipatuhi perusahaan dengan pekerjanya.

Irfan juga tidak melakukan pemotongan gaji direksi. Hal tersebut harus dipertimbangkan terlebih dahulu apakah akan berdampak signifikan terhadap operasional perusahaan dan diharapkan jangan hanya menjadi cara untuk mencari sensai yang tidak bermanfaat.

“Per hari ini tidak ada upaya itu. Kami mesti cukup cerdik menanggapi ini. Tidak mudah untuk siapapun yang memimpin kalau mngambil tindakan tersebut menimbulkan dampak buruk ke semuanya karena kondisi ekonomi tidak menguntungkan buat semuanya,” ujarnya.

Menurutnya, saat ini pemerintah juga sedang berat menghadapi persolan ekonomi, sehingga seharusnya perusahaan pelat merah juga tidak semakin mempersulit kondisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper