Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Pariwisata Harus Siap Ketika Wabah Corona Mereda

Para pelaku industri pariwisata diminta menyiapkan strategi pemasarannya untuk menghadapi potensi lonjakan wisatawan ketika wabah corona mereda.
Suasana Taman Wisata Candi Prambanan di Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (20/3/2020). Pihak PT Taman Wisata Candi (TWC) menutup sementara Candi Borobudur, Candi Prambanan dan Candi Ratu Boko menutup sementara dari hari Jumat (20/3/2020) hingga Minggu (29/3/2020) untuk mencegah penyebaran virus Corona atau COVID-19 di destinasi pariwisata. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Suasana Taman Wisata Candi Prambanan di Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (20/3/2020). Pihak PT Taman Wisata Candi (TWC) menutup sementara Candi Borobudur, Candi Prambanan dan Candi Ratu Boko menutup sementara dari hari Jumat (20/3/2020) hingga Minggu (29/3/2020) untuk mencegah penyebaran virus Corona atau COVID-19 di destinasi pariwisata. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

Bisnis.com, DENPASAR – Kendati wabah corona masih terjadi, para pelaku usaha pariwisata diminta untuk tetap bersiap-siap menyambut lonjakan wisatawan, setelah pandemi tersebut usai.

Dalam Webinar Update Industri Pariwisata MarkPlus Tourism, Founder & Chairman MarkPlus Tourism Hermawan Kartajaya memprediksi, pascapandemi Covid-19 usai, para turis akan kembali jalan-jalan untuk melalukan balas dendam setelah berbulan-bulan di rumah.

Dia mengatakan pelaku pariwisata harus bisa memanfaatkan kondisi ini dan melakukan persiapan mulai dari sekarang, untuk menyambut fenomena yang disebutnyasebagai revenge tourism

"Ada dua hal bisa dilakukan, yaitu surviving dan preparing," katanya, dalam webinar bertajuk Covid-19 Crisis in Tourism, yang digelar oleh MarkPlus Tourism melalui aplikasi Zoom, Senin (6/4/2020).

Untuk saat ini, sambungnya, pelaku industri pariwisata harus bertahan dan menjaga keuangannya, manfaatkan pemasukan yang masih ada, sambil mempersiapkan bisnisnya setelah pandemic Covid-19 selesai. 

Hermawan mencontohkan beberapa destinasi pariwisata dapat tetap mempromosikan destinasinya dengan pesan yang berbeda dari biasanya. Menurutnya para pengelola harus berpesan bahwa masyarakat harus mematuhi kebijakan bekerja, belajar dan beribadah di rumah. Namun pesan tersebut harus dilanjutkan dengan kata-kata bahwa para pengelola menunggu turis untuk kembali lagi setelah wabah corona.

"Melalui pesan yang disampaikan tersebut, secara relevan  menunjukan kalau destinasi tersebut sudah siap pasca Covid-19," tambahnya.

Dia menegaskan, saat ini  menjadi periode yang tepat untuk merancang rencana matang menyambut masa revenge tourism

"Bagi destinasi yang kurang populer bisa dipersiapkan dari sekarang sehingga lebih populer lagi dan ramai kunjungan," tegasnya.

Di sisi lain, Hermawan meminta kepada pelaku pariwisata untuk meningkatkan kualitasnya karena diprediksi kebiasaan turis pasca wabah coronaakan berubah. Mereka diprediksi menuntut destinasi yang lebih berkualitas. 

"Mereka akan lebih peduli kepada daerah yang bisa mengakomodasi safety, healthy, dan sustainability," imbuhnya.

Melihat kondisi tersebut, pelaku pariwisata harus mempersiapkan faktor alam, kebudayaan, dan ekonomi setempat untuk dimaksimalkan. 

"Jadi selain devisa masuk, mereka mau membayar lebih karena ada value atau nilai lebih didapat. Itulah quality tourism," sambung Hermawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Luh Putu Sugiar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper