Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tertekan Harga Minyak, Pertamina EP Belum Revisi Rencana Kerja

Direktur Utama Pertamina Nanang Abdul Manaf mengatakan hingga saat ini pihaknya baru melakukan simulasi dengan berbagai parameter keekonomian, seperti harga minyak Indonesia (ICP), kurs, capital expenditure dan eperating expenditure, serta implikasinya terhadap produksi
Petugas memeriksa pengoperasian Rig (alat pengebor) elektrik D-1500E di Daerah operasi pengeboran sumur JST-A2 Pertamina EP Asset 3, Desa kalentambo, Pusakanagara, Subang, Jawa Barat, Selasa (4/2/2020)./ ANTARA - M Ibnu Chazar
Petugas memeriksa pengoperasian Rig (alat pengebor) elektrik D-1500E di Daerah operasi pengeboran sumur JST-A2 Pertamina EP Asset 3, Desa kalentambo, Pusakanagara, Subang, Jawa Barat, Selasa (4/2/2020)./ ANTARA - M Ibnu Chazar

Bisnis.com, JAKARTA – PT Pertamina EP menyatakan belum merevisi rencana kerja dan anggaran biaya (RKAB) tahun ini kendati harga minyak saat ini berada pada level yang sangat rendah.

Direktur Utama Pertamina Nanang Abdul Manaf mengatakan hingga saat ini pihaknya baru melakukan simulasi dengan berbagai parameter keekonomian, seperti harga minyak Indonesia (ICP), kurs, capital expenditure dan eperating expenditure, serta implikasinya terhadap produksi.

Hal itu disiapkan perseroan jika nantinya harga minyak dunia tak kunjung membaik. Hingga saat ini, pihaknya masih mengerjakan rencana kerja dengan biaya yang lebih efisien.

[Revisi] kalau kondisi ini berjalan sampai akhir semester I/2020,” katanya kepada Bisnis, Rabu (1/4/2020).

Nanang mengungkapkan, kondisi harga minyak pada level US$20 per barel baru berjalan selama satu bulan terakhir, sehingga belum mencerminkan kondisi profil sepanjang tahun ini.

Namun, dalam tiga bulan terakhir, ICP berada di bawah asumsi US$63 per barel yang bisa mempengaruhi kinerja kontraktor kontrak kerja sama (KKKS).

“Artinya kalau kondisi tidak membaik tentu akan mengurangi pendapatan dan laba, baik dari segi pemerintah maupun kontraktor,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper