Bisnis.com, JAKARTA - International Monetary Fund (IMF) memprediksi ekonomi global bakal mengalami resesi lantaran meluasnya wabah virus Corona (Covid-19).
IMF bahkan menyatakan pemulihan krisis ekonomi akibat virus corona akan berlangsung lebih lama dibandingkan krisis keuangan global 2008-2009.
Menanggapi hal itu, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan pihaknya sudah mendiskusikan hal tersebut dengan pemerintah yaitu Presiden RI Joko Widodo dan Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan(OJK), serta Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
"Kami melakukan diskusi skenario resesi global akan berdampak langsung ke Indonesia. Gangguan tersebut bukan sekadar masalah perdagangan [ekspor, impor, dan investasi], tetapi mobilitas manusia secara keseluruhan," katanya saat memaparkan update situasi perekonomian melalui Youtube Channel BI, Selasa (31/3/2020).
Menurutnya, perlambatan ekonomi global dan pembatasan ruang gerak masyarakat melalui social serta physical distancing akan berdampak terhadap menurunannya aktivitas ekonomi di dalam negeri.
Perry menuturkan pemerintah saat ini masih melakukan finalisasi terkait perkiraan atau skenario terbaru mitigasi dampak Covid-19.
Baca Juga
"Kita tunggu pengumuman pemerintah, sabar yo.. sabar sitik [sabar sedikit]. Pemerintah akan menyampaikan hal ini dalam waktu tidak lama lagi," imbuhnya.
Dia mengatakan pemerintah akan mengumumkan stimulus fiskal yang akan diberikan kepada masyarakat, termasuk dunia usaha. Meski demikian, Perry enggan menjawab secara detail stimulus seperti apa yang bakal diumumkan pemerintah.
BI telah merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi dari sebelumnya 5,1-5,5% menjadi 4,2-4,6% akibat masifnya penularan Covid-19 di Indonesia dan dunia secara keseluruhan.
Seperti diketahui, Kementerian Koordinator Bidang Ekonomi telah memaparkan dua paket stimulus untuk meminimalisasi dampak penyebaran virus Corona terhadap perekonomian dalam negeri. Total stimulus yang diberikan berkisar Rp160 triliu.
Setelah itu, pemerintah juga mengumumkan soal relaksasi pembiayaan kredit, khususnya masih masyarakat berpenghasilan rendah dan UMKM yang terkena dampak virus Corona.