Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penurunan Kontribusi Manufaktur Kepada PDB Terus Berlanjut

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tren tersebut dimulai setidaknya pada 2015
Aktivitas karyawan di salah satu pabrik di Jakarta, Jumat (20/9/2019). Bisnis/Arief Hermawan P
Aktivitas karyawan di salah satu pabrik di Jakarta, Jumat (20/9/2019). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan tren penurunan kontribusi manufaktur ke produksi domestik bruto (PDB) akan berlanjut tahun ini.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tren tersebut dimulai setidaknya pada 2015. Adapun, pada tahun lalu kontribusi sektor manufaktur telah berada di bawah level 19,62 persen dari realisasi pada 2015 di posisi 20,99 persen.

"Kami perkirakan akan adanya penurunan kontribusi dari target yang kami tentukan sebelumnya [pada awal tahun] sebesar 17,8 persen," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita kepada Bisnis, Senin (30/3/2020).

Agus menyatakan belum dapat memastikan besaran kontribusi sektor manufaktur ke PDB pada akhir tahun ini. Pasalnya, ujar Agus, ada beberapa industri yang kinerjanya menurun drastis, sementara ada beberapa sektor manufaktur yang menggenjot kapasitas produksi hingga 200 persen pada tahun ini.

Menurutnya, penurunan kontribusi tersebut disebabkan oleh penurunan pertumbuhan perkonomian global dan penurunan ekspor sejak akhir 2019. Selain itu, lanjutnya pasar global dan lokal juga terdampak dari penyebaran Covid-19.

"Kami akan lihat perkembangan penanganan Covid-19 ini [sebelum menentukan proyeksi," katanya.

Di sisi lain, Agus menyebut penyusutan pasar lokal  disebabkan oleh implementasi protokol penguncian (lockdown) di negara tujuan ekspor akibat penyebaran Covid-19. Hal tersebut, menurutnya, berpengaruh terhadap serapan di pasar lokal dan global.

"Untuk itu, pemerintah memberikan berbagai stimulus baik fiskal maupun non fiskal dalam rangka mempermudah alur masuk keluar bahan baku," katanya.

Agus menambahkan pihaknya juga telah berhasil mengusulkan pengurangan pajak perusahaan dan peniadaan pajak penghasilan karyawan. Agus menilai hal tersebut dapat meringankan beban dunia usaha maupun karyawan dalam jangka waktu tertentu.

Seperti diketahui, Kemenperin telah membuat dua simulasi kontribusi manufaktur terhadap PDB pada awal 2020. Kementerian memproyeksikan sektor manufaktur akan berkontribusi hingga 17,95 persen saat pasar ekspansif  dan 17,80 persen saat pasar kontraktif.

Kontribusi sektor manufaktur ke PDB (persen)

  • 2015: 20,99
  • 2016: 20,52
  • 2017: 20,16
  • 2018: 19,86
  • 2019: 19,62

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper