Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BBM Satu Harga, Pertamina Targetkan Tambahan 83 Titik Tahun ini

Program itu akan diperluas ke Sumatra sebanyak 13 titik, NTB dan NTT sebanyak 21 titik, Kalimantan 13 titik, Sulawesi 7 titik, Maluku 15 titik dan Papua 14 titik.
Truk pengangkut BBM Pertamina bersiap melakukan distribusi./JIBI-Dwi Prasetya
Truk pengangkut BBM Pertamina bersiap melakukan distribusi./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) menargetkan penambahan 83 titik sasaran dalam program BBM satu harga sepanjang 2020.

VP Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman menjelaskan, BBM satu harga akan diperluas ke 83 titik lainnya seperti Sumatra sebanyak 13 titik, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur sebanyak 21 titik, Kalimantan sebanyak 13 titik, Sulawesi sebanyak 7 titik, Maluku 15 sebanyak titik dan Papua sebanyak 14 titik.

Menurutnya, Pertamina berkomitmen untuk melanjutkan program BBM satu harga pada 2020. Hal tersebut dilakukan agar semakin banyak masyarakat yang bisa mendapatkan BBM dengan harga terjangkau.

"Kami optimis dapat mencapai target tersebut pada tahun ini untuk memastikan ketersediaan energi hingga ke pelosok negeri dengan harga yang terjangkau," katanya dalam keterangan resmi yang dihimpun Bisnis, Jumat (27/3/2020).

Adapun pada 2019, Pertamina merealisasikan BBM satu harga di 161 titik yang rampung pada Oktober 2019 atau lebih cepat 3 bulan dari yang ditargetkan pada Desember 2019.

Salah satu wilayah yang telah merasakan BBM satu harga di antaranya adalah Papua, dengan salah satu wilayahnya kini menikmati premium dan solar dengan harga seperti di kota besar. Sebelumnya di sejumlah wilayah di Papua, harga BBM bisa mencapai Rp 70.000 - Rp100.000 per liter.

“Di awal 2020 ini kami sudah merealisasikan BBM Satu Harga di Kabupaten Sigi, Palolo, Sulawesi Tengah sambil paralel kami juga mempersiapkan untuk wilayah lainnya,” jelasnya.

Sekadar informasi, program BBM satu harga merupakan program yang bertujuan untuk meratakan harga BBM di seluruh Indonesia agar masyarakat yang tinggal di wilayah 3T (terluar, tertinggal, terdepan) bisa merasakan harga BBM sesuai ketentuan Pemerintah.

Melalui program tersebut, Pertamina menunjuk lembaga penyalur resmi di wilayah terpencil tersebut untuk dapat menyediakan premium dan solar sesuai harga yang diatur oleh pemerintah atau sama dengan yang dinikmati oleh masyarakat di kota besar.

Dengan harga BBM yang lebih terjangkau, hal ini kemudian berdampak pada harga-harga kebutuhan pokok lainnya sehingga dapat mendorong peningkatan perekonomian masyarakat setempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper