Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tekan Dampak Corona, 17 Analis Prediksi BI Pangkas Suku Bunga

Dari total 26 ekonom yang telah di survei Bloomberg, terdapat 17 ekonom yang memperkirakan bahwa BI akan menurunkan suku bunga untuk bulan kedua secara beturut – turut.
Karyawan melintas didekat logo Bank Indonesia di Jakarta, Senin (30/12/2019). Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan melintas didekat logo Bank Indonesia di Jakarta, Senin (30/12/2019). Bisnis/Abdullah Azzam

Binis.com, JAKARTA – Bank Indonesia diprediksi akan memangkas suku bunga untuk kedua kalinya pada tahun ini.

Hal tersebut dilakukan untuk melindungi ekonomi dari virus Covid-19. Karena infeksi yang terus menyebar dengan cepat ke berbagai wilayah dan negara, pertumbuhan ekonomi pun menjadi terhambat oleh gangguan perdagangan, penutupan perbatasan negara, dan lockdown yang dilakukan oleh sejumlah negara.

Dikutip dari Bloomberg, Indonesia menjadi negara yang terserang Covid-19 dengan kasus yang terus melonjak dan membuat mata uangnya anjlok.

Bank Indonesia diperkirakan akan menurunkan suku bunga pada hari Kamis (19/03/2020). Prospek pertumbuhan ekonomi memang telah memburuk secara signifikan, sejak pembuat kebijakan menurunkan suku bunga di bulan lalu menjadi 4,75 persen.

Di Indonesia, kekhawatiran akan Covid-19 memang baru dimulai. Dampak ekonomi semakin terasa, Bank Indonesia telah meningkatkan intervensi pasar dan mendorong turun mata uang sekitar 10 persen terhadap dolar, pada bulan lalu.

Dan ketika virus corona semakin menyebar, BI telah memangkas pertumbuhan ekonomi 2020 menjadi 5 persen sampai 5,4 persen, dari kisaran sebelumnya 5,1 persen sampai 5,5 persen.

Pemotongan suku bunga lainnya, akan menambah dua putaran stimulus fiskal yang diumumkan oleh pemerintah dalam beberapa pekan terakhir.

Dari total 26 ekonom yang telah di survei Bloomberg, terdapat 17 ekonom yang memperkirakan bahwa BI akan menurunkan suku bunga untuk bulan kedua secara beturut – turut.

Wakil Kepala Penelitian Asia di Continuum Economics Singapura, Charu Chanana mengungkapkan bahwa respons kebijakan yang terkoordinasi akan terus meningkatkan daya tarik Indonesia. Rupiah akan memulai pemulihan begitu sentimen risk off mundur.

Bagi negara yang masih beresiko terhadap peningkatan kasus Covid-19, setiap skala besar dapat menghambat tingkat aktivitas.

“Kami tidak melihat risiko tekanan inflasi meningkat karena ada harga minyak yang rendah cukup membantu” ujar Chanana.

Indeks Harga konsumen yang naik mejadi 2,98 persen pada bulan Februari dari tahun sebelumnya juga tetap relatif stabil. Hal tersebut seperti yang diungkapkan Chanana, berarti Bank Indonesia masih akan memotong suku bunga pada bulan Maret.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Devi Sri Mulyani
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper