Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nih, Kadin Sumbang Duit dan 1 Juta Masker. Ayo Siapa Lagi?

Para pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) tidak tinggal diam.
Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P. Roeslani (kanan) di Jakarta, Selasa (6/3/2018)./JIBI-Dedi Gunawan
Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P. Roeslani (kanan) di Jakarta, Selasa (6/3/2018)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Menghentikan penyebaran virus corona atau Covid-19 tidak hanya menjadi tugas pemerintah. Seluruh elemen bangsa juga bisa turun tangan, salah satunya pengusaha.

Para pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) tidak tinggal diam. Kadin komit menyumbang dana setidaknya Rp10 miliar dan 1 juta masker yang disalurkan ke Palang Merah Indonesia (PMI).

Ketua Kadin Rosan Perkasa Roeslani menargetkan dapat mengumpulkan dana dukungan ke PMI hingga Rp10 miliar dalam minggu ini. Selain itu, adapun sumbangan 1 juta masker didapatkan dari anggota Asosiasi Pertekstilan Indoneia (API).

"Kami akan dukung penuh PMI dan pemerintah dalam rangka bersatu memerangi virus corona ke depan," katanya di Gedung Kadin, Selasa (17/3/2020).

Selain bentuk materi, Kadin juga membentuk task force dari dunia usaha untuk berkoordinasi dengan satuan tugas (satgas) yang dibentuk oleh pemerintah dalam mengatasi virus yang sedang mewabah ini.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum PMI Jusuf Kalla menyampaikan pihaknya saat ini sangat membutuhkan bantuan dalam mengatasi penyebaran virus corona di dalam negeri. Adapun, PMI telah menurunkan 3.000 personil untuk membersihkan fasilitas publik di Ibu Kota.

"Masih banyak langkah ke depan [yang harus diambil]. Kami masih butuh rumah sakit khusus, dokter lebih banyak, peralatan kesehatan lebih banyak, obat lebih banyak, disinfektan lebih banyak, relawan lebih banyak," ujarnya.

Terpisah, Ketua API Jemmy Kartiwa mengakui saat ini tengah menjahit 1 juta unit masker kain di Bandung, Jawa Barat. Menurutnya, masker yang sedang diproduksi bukan masker medis, namun masker kain yang tujuan utamanya menghadang aerosol yang keluar dari mulut maupun hidung masyarakat.

"Saya dikontak hari Minggu [15/3] [untuk bikin sampel masker]. Begitu approve [oleh Jusuf Kalla], langsung bikin. Pak JK bilang daripada tidak ada lebih baik [produksi] yang ada dulu. Ini tidak dijual dan hanya didistribusikan lewat PMI," katana kepada Bisnis.

Jemmy berujar saat ini ketersediaan bahan baku masker medis sudah habis. Sementara itu, lanjutnya, bahan baku tersebut biasanya didapatkan dari China.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper