Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alami Demam, Penumpang Bisa Refund Tiket Kereta Api

Atas kebijakan tersebut, petugas akan melakukan pengecekan suhu tubuh penumpang pada saat boarding di stasiun.
Petugas saat melakukan penyemprotan disinfektan pada gerbong kereta api di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Minggu (15/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Petugas saat melakukan penyemprotan disinfektan pada gerbong kereta api di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Minggu (15/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) menerapkan kebijakan untuk melarang penumpang dengan suhu badan 38º Celsius ke atas melakukan perjalanan dengan kereta api sejak 14 Maret 2020.

VP Public Relations KAI Yuskal Setiawan mengatakan pelarangan ini bertujuan untuk meminimalisasi penyebaran virus corona (Covid-19) di area kereta api. Atas kebijakan tersebut, petugas akan melakukan pengecekan suhu tubuh penumpang pada saat boarding di stasiun.

"Apabila terdapat penumpang dengan suhu badan 38º Celsius atau lebih, maka tiketnya dapat dikembalikan penuh di luar bea pesan. Proses pengembalian uang tiket bisa dilakukan di loket stasiun setempat," ujarnya, Senin (16/3/2020).

Yuskal menambahkan jika calon penumpang tersebut membawa pendamping, maka tiketnya juga dapat dikembalikan penuh untuk maksimal empat orang dalam satu kode booking. Jika kode pemesanannya berbeda, maka bea tiket pendamping tersebut yang dapat dikembalikan adalah maksimal untuk dua orang.

Aturan pelarangan naik KA bagi calon penumpang juga diterapkan bagi penumpang Kereta Api Bandara Kualanamu dan Soekarno-Hatta (Railink) serta KRL. Hal yang berbeda adalah kuota pengembalian tiket pendamping.

Bea tiket pendamping penumpang Railink yang dapat dikembalikan adalah maksimal untuk dua orang baik dalam satu kode booking maupun berbeda. Adapun, untuk calon penumpang KRL dengan suhu badan 38º Celsius lebih akan dirujuk atau diarahkan ke Pos Kesehatan di stasiun untuk dilakukan pemeriksaan.

“Pengecekan saat ini sudah dilakukan di stasiun-stasiun besar. Bertahap akan kami terapkan di seluruh stasiun, karena memang terbatasnya alat pengukur suhu tubuh penumpang. Harapannya tentu saja agar penyebaran virus corona bisa ditekan,” kata Yuskal.

Dia menuturkan kegiatan ini merupakan salah satu langkah dari KAI untuk mencegah penyebaran virus corona. Sebelumnya, KAI rutin melakukan pembersihan kereta dengan menggunakan bahan kimia untuk sterilisasi.

Selain itu, imbuhnya, penyemprotan desinfektan juga dilakukan di titik-titik yang sering dilalui oleh penumpang. KAI juga menyediakan hand sanitizer di stasiun agar penumpang dapat tetap menjaga kebersihan tangannya selama berada di stasiun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper