Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelindo III Desak Percepatan KEK Teknologi dan Manufaktur

Adanya bonus demografi yang saat ini dimiliki oleh Indonesia, maka keberadaan KEK khusus tersebut lebih memarik bagi investor.
Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Doso Agung./Istimewa
Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Doso Agung./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III meminta adanya percepatan rencana KEK Teknologi dan Manufaktur melalui koordinasi antara Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Direktur Utama Pelindo III Doso Agung, selaku salah satu pemegang saham JIIPE, telah mengajukan permohonan menjadi KEK Teknologi dan Manufaktur sejak tahun lalu. Adanya bonus demografi yang saat ini dimiliki oleh Indonesia, maka keberadaan KEK khusus tersebut lebih memarik bagi investor.

“Jika Kawasan Ekonomi Khusus Teknologi di JIIPE ini bisa terwujud, saya yakin banyak investor yang datang dan menanamkan modal mereka di sini. Ini menjadi peluang kita bersama,” jelasnya melalui keterangan resmi, Minggu (15/3/2020).

JIIPE direncanakan sebagai satu-satunya kawasan industri di Jawa Timur yang terintegrasi langsung dengan pelabuhan sebagai gerbang masuk dan keluar logistik. Guna mendorong pengusaha dan pemilik modal untuk berinvestasi di JIIPE, jajaran manajemen berencana mengajukan wilayahnya sebagai Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK Teknologi dan Manufaktur.

Rencana pengembangan kawasan JIIPE menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di bidang Teknologi dan Manufaktur mendapat dukungan dari sejumlah pihak.

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Direktur Utama Pelindo III Doso Agung beserta Direksi JIIPE dan jajaran forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda) telah melakukan rapat koordinasasi percepatan pembentukan JIIPE sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Teknologi dan Manufaktur.

Tak hanya melakukan rapat koordinasi, mereka juga melakukan kunjungan lapangan di kawasan industri JIIPE. Salah satu lokasi yang dikunjungi adalah calon lokasi Smelter milik PT Freeport Indonesia seluas 100 hektare di dalam kawasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper