Bisnis.com, JAKARTA - PT MRT Jakarta (perseroda) menjabarkan sejumlah tantangan yang dihadapi pada pembangunan MRT fase I dan rencananya dalam membangun fase kedua.
Direktur utama PT MRT Jakarta William P. Sabandar menuturkan ada fase pertama pembangunan MRT fase pertama sepanjang 16 kilometer dapat beroperasi tepat waktu pada Maret 2019. Pembangunannya telah dimulai sejak 2013.
William juga menjabarkan pada praktiknya, pembangunannya memang tidak mudah karena mengahadapi tantangan klasik seperti pembebasan lahan. Kendala terbesar, sebutnya, berasal dari pembebasan lahan di jalur Lebak Bulus hingga Fatmawati. Selain persoalan lahan, ada juga kendala terkait desain konstruksi dan kontraktor.
"Tiga itu akhirnya sudah berhasil dipenuhi sehingga saat ini kami akan mulai masuk ke fase II," jelasnya saat kunjungan ke kantor redaksi Harian Bisnis Indonesia, Rabu (11/3/2020).
MRT Fase pertama selesai dengan total sebanyak 13 stasiun dan 16 automatic train set. Pembangunannnya menelan total senilai Rp16 trilun.
Setelah menyelesaikan fase I, William menyebut akan memulai pengembangan di lahan di sekitar depo stasiun yang telah selasai. Diantaranya, sambung dia dengan melakukan transformasi kota seperti membangun jalur pejalan kaki dan ruang terbuka hijau.
Baca Juga
Tak hanya itu, di sekitar MRT akan dibangun konsep rumah tumbuh yang menyesuakan dengan gaya hidup hunian perkotaan. Masyarakat diharapkan dapat memulai tinggal tanpa harus memiliki kendaraan dan terbiasa menggunakan transportasi umum.