Bisnis.com, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) menargetkan mengebor 411 sumur selama 2020 atau bertumbuh 17 persen dibandingkan target tahun lalu sebanyak 351 sumur.
Target ini pun menuntut peningkatan investasi yang signifikan. Untuk itu, tahun ini induk usaha BUMN migas ini meningkatkan investasi hingga 84 persen agar dapat agresif melakukan pengeboran sumur.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widwayati mengatakan pihaknya mengalokasikan dana investasi sebesar US$7,8 miliar, naik sebesar 84 persen dibandingkan dengan 2019 yang berjumlah US$4,2 miliar.
“Investasi terbesar berada di sektor hulu, sebesar US$3,7 miliar, agar Pertamina bisa terus meningkatkan produksi migas dalam rangka menuju target [pemerintah 2030] 1 juta barel,” katanya, dalam keterangan pers, Sabtu (7/3/2020).
Untuk mendukung target pemerintah tersebut, Pertamina siap berkontribusi memproduksi minyak sebesar 65 persen volume dari domestik.
Nantinya, kontribusi terbesar yang diharapkan pada 2030 berasal dari EOR dan transformasi resources to production di lapangan-lapangan migas besar. Upaya keduanya, masing-masing berkontribusi sebesar 36 persen dari total volume produksi.
“Perlu terobosan dalam sisi komersial, regulasi, dan teknologi untuk merealisasikan target pencapaian produksi tersebut,” tambah Nicke.
Selain target pengeboran, Pertamina juga berencana mengekspansi pengembangan empat blok migas yang dikelolanya di dalam dan luar negeri.
Sebelumnya, Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H Samsu menuturkan, di dalam negeri, terdapat tiga blok migas terminasi yang menjadi fokus pengembangan perseroan yakni Blok Mahakam, Sanga-Sanga, dan East Kalimantan.
Ketiga blok migas tersebut menjadi fokus karena potensinya masih cukup bagus.
“Potensinya masih bagus. Jadi kami bisa menerapkan filosofi yang disebut menciptakan siklus lapangan yang kedua, diperpanjang usia [produksinya],” katanya.
Pengembangan ketiga blok migas ini, lanjut Dharmawan, melalui Program Optimasi Pengembangan Lapangan-Lapangan (OPLL). Saat ini, Pertamina tengah mengajukan persetujuan Program OPLL-1 untuk Blok Sanga-Sanga di mana akan dilakukan pengeboran 755 sumur pengembangan di blok migas ini dalam 2-2,5 tahun ke depan.
Untuk OPLL Blok Mahakam, persetujuan rencana pengembangan telah diberikan oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Namun, pihaknya juga berupaya agar pengembangan Blok Mahakam ini juga dapat diberi insentif oleh pemerintah.
SKK Migas mengumumkan bahwa PT Pertamina Hulu Mahakam akan mengebor 257 sumur di lima lapangan di Blok Mahakam selama periode 2020-2022. Biaya investasi yang dikucurkan yakni sebesar US$1,5 miliar.
Tahun ini, Pertamina terus meningkatkan produk migas secara bertahap. Produksi migas ditargetkan sebesar 923 MBOEPD tahun ini, naik dibandingkan dengan prognosa 2019 sebesar 906 MBOEPD.
“Pertamina harus terus bekerja keras untuk bisa menahan natural decline rate dan sekaligus meningkatkan produksi migas, mengingat sumur yang dikelola sudah mature,” ujarnya