Bisnis.com, JAKARTA - Garuda Indonesia dan maskapai anak usahanya Citilink masih menjalankan insentif kebijakan pemerintah dalam menjaga animo bepergian masyarakat.
Kendati saat ini ditemukan kasus sebanyak dua WNI yang terjangkit virus Corona.
Vice President (VP) Corporate Secretary PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) mengatakan saat ini masih mengkaji dan memonitor perkembangan virus corona sejalan dengan koordinasi yang telah dilakukan bersama dengan pemerintah.
Menurutnya, hingga kini kebijakan promo tarif tetap dilakukan dan belum ada rencana penutupan rute tambahan terkait epidemik corona yangbmulai masuk ke Indonesia.
Namun, emiten berkode saham GIAA masih akan melihat perkembangan ke-depan.
“Kami info lebih lanjut bilamana kami melakukan penyesuaian dan penutupan,” jelasnya, Senin (2/3/2020).
Baca Juga
Maskapai pelat merah tersebut masih berharap masyarakat dapat terdorong untuk melakukan wisata domestik dengan program diskon ke 10 destinasi wisata yang ditetapkan oleh pemerintah.
“Tentunya kami berupaya agar diskon/potongan harga yang telah dialokasikan untuk sekitar 65.000 kursi per bulan pada penerbangan Garuda Indonesia dari dan ke 10 destinasi tersebut dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara optimal,”tekannya.
Selain itu, dia menekankan mekanisme pemberian diskon dengan potongan harga langsung, pada prinsipnya merupakan kebijakan yang telah ditetapkan Pemerintah kepada seluruh maskapai dan pihaknya harus mengikuti kebijakan tersebut.
Sementara itu, VP Corporate Secretary & CSR Citilink Indonesia Resty Kusandarina mengatakan per 1 Maret 2020 sudah mulai memberlakukan program insentif dari pemerintah tersebut dengan alokasi jumlah seat dan harga tiket sesuai yang telah ditetapkan oleh Kementerian perhubungan.
“Karena kebijakan ini baru diberlakukan per kemarin, maka saat ini kami masih memantau tren pemesanan terhadap 10 destinasi wisata tersebut,” jelasnya.