Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia tengah mengodok paket stimulus fiskal antivirus corona jilid kedua, setelah paket kebijakan yang pertama telah diluncurkan minggu lalu.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan paket ini akan lebih besar secara nilai dari paket pertama yang nilainya US$725 juta atau Rp10,3 triliun.
"Kami masih butuh menyuntikkan stimulus tambahan," ujar Airlangga.
Paket fiskal tersebut salah satunya akan mengatur soal pemangkasan prosedur ekspor, di mana sertifikat dan dokumen lain akan diserahkan kepada pelabuhan. Pemerintah juga akan memotong bea impor untuk bermacam barang.
Menurut Airlangga, pemerintah tetap optimistis bahwa perekonomian akan kembali pulih. Dia menunjukkan data Purchasing Manager Index (PMI) Indonesia yang naik menjadi 51,9 pada Februari lalu dari posisi 49,3 pada bulan sebelumnya. Hal ini mengindikasikan perubahan dari sebelumnya mengadakan kontraksi.
"Ekspansi sektor manufaktur adalah kesempatan bagi Indonesia untuk mengisi gap yang tidak disuplai oleh China," ujar Airlangga. Indonesia telah mengkonfirmasi dua pasien positif virus corona kemarin, Senin (2/3/2020).