Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menegaskan dampak virus corona terhadap fundamental ekonomi Indonesia paling rendah jika dibandingkan dengan negara Asia lainnya.
Gubernur BI Perry Warjiuo mengatakan intensitas perdagangan Indonesia dengan China lebih rendah dibandingkan dengan Thailand, Singapura, Malaysia, Korea Selatan, dan Jepang.
"Covid-19 ke ekonomi kita fundamental paling rendah dampaknya, Jepang, Korea, Thailand, Singapore dan Malaysia," ungkap Perry dalam konferensi pers, Senin (2/3/2020).
Selain itu, Perry melihat outflow dana asing dari Indonesia hingga saat ini belum terlalu besar. Di tengah kecemasan terhadap penyebaran virus corona, Peery mengakui memang ada potensi penghindaran risiko dari investor secara besar-besaran baik di pasar negara berkembang hingga pasar besar, seperti AS dan Jepang.
"Ini menyebabkan outflow minggu lalu tinggi rupiah. Angka year to date masih lebih lebih rendah, sekarang sudah mendekati dolar Singapura," ujar Perry.
Untuk menangangi gejolak ini, BI mengeluarkan lima kebijakan penting antara lain triple intervention, pemangkasan GWM DPK valas dari 8 persen menjadi 4 persen. Lima kebijakan ini diluar dengan kebijakan akhir bulan Februari yang memangkas suku bunga sebanyak 25 basis poin (bps).
Baca Juga
"Bisa mendukung langkah-langkah bersama untuk menstabilkan pasar kita," tukas Perry.