Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) bakal terus melakukan koordinasi dengan pemerintah untuk mengurangi dampak negatif dari penyebaran virus Corona (Covid-19).
Gubenur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan dampak penyebaran virus Corona tidak akan berlangsung lama dan diperkirakan perekonomian akan pulih dalam dua bulan mendatang. Dia menambahkan, dalam jangka pendek, perekonomian memang akan tertekan.
Namun, perekonomian diperkirakan mengalami pemulihan, membentuk pola "V". Hal ini merujuk pada kasus serupa pada 2003 lalu yang mana perekonomian sempat melambat akibat penyebaran wabah Severe acute respiratory syndrome (SARS).
"Memang pengaruh terbesar dan terparah [virus Corona] pada Februari, mungkin sebagian Maret," katanya di kompleks Bank Indonesia, Kamis (28/2/2020).
Perry optimistis kondisi perekonomian kembali membaik pada April. Meski demikian, dia mengaku pemulihan ekonomi baru bisa optimal setelah enam bulan.
Apalagi, pemerintah juga telah mengumumkan paket kebijakan (stimulus) guna mengurangi potensi perlambatan ekonomi di dalam negeri akibat wabah Covid-19.
Beberapa insentif yang dikeluarkan antara lain, diskon tarif tiket pesawat di 10 destinasi wisata, penambahan Rp50.000 untuk setiap penerima kartu sembako, hingga peningkatan subsidi bunga kredit rumah murah bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Pemerintah juga berkomitmen memaksimalkan belanja, khususnya hibah dan bansos, pada triwulan I/2020. "Kami prediksi Maret sampai April seharusnya sudah pulih, meski belum total. Setelah itu, Insyaallah dari April Mei Juni akan terjadi pemulihan," tukas Perry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel