Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SKK Migas Nilai Target Investasi ESDM Masuk Akal

Kementerian ESDM menetapkan target penjaringan investasi sebanyak US$117 juta hingga 2024. Target itu dinilai masuk akal lantaran mencakup seluruh sektor migas.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto berjalan memasuki Gedung KPK, Jakarta, Jumat (11/1/2019)./ANTARA-Rivan Awal Lingga
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto berjalan memasuki Gedung KPK, Jakarta, Jumat (11/1/2019)./ANTARA-Rivan Awal Lingga

Bisnis.com, JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menilai target Kementerian ESDM untuk menjaring investasi US$117 juta hingga 2024 masih masuk akal.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan bahwa target tersebut ditetapkan untuk investasi di seluruh sektor migas di Indonesia. Menurutnya, dengan realisasi investasi senilai US$12 miliar-US$14 miliar bukan menjadi hal yang mustahil untuk meraih target itu.

"Itu ESDM kan semua ya, jadi kalau yang dari hulu itu kan salah satunya adalah di Masela," katanya di Jakarta, Kamis (20/2/2020).

Sementara itu, Dwi menambahkan untuk sektor hilir menurutnya masih terdapat peluang investasi.  Menurut Dwi, proyek-proyek kilang merupakan salah satu proyek potensial yang bisa menyerap investasi dengan porsi besar.

"Saya kira kalau kilang saja yang hilirnya dari kilang saja US$40 miliar dulu seingat saya di Pertamina saya itung kira-kira untuk investasi," jelasnya.

Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral menargetkan investasi pada subsektor minyak dan gas tembus US$117 miliar hingga 5 tahun ke depan. Dalam keterangan resmi, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi, menyebutkan perkirakan investasi sebesar US$117 miliar masuk dari hulu dan hilir migas

Adapun, Kementerian ESDM proyeksi investasi hingga 2024, tersebar secara bertahap. Misalnya saja untuk tahun ini, investasi migas diperkirakan sebesar US$15 miliar, kemudian pada tahun depan ditargetkan US$20 miliar. Selanjutnya, berturut-turut 2022 - 2024 senilai US$25 miliar, US$29 miliar dan US$28 miliar.

Penetapan target tersebut dengan pertimbangan realisasi investasi tahun lalu senilai US$12,5 miliar. Memang, tren perbaikan investasi migas memang terjadi dalam tiga tahun terakhir, meski kinerjanya belum mengalahkan 2015 sebesar US$17,9 miliar.

"Kami yakin target investasi tersebut cukup realistis mengingat akan berjalan beberapa proyek strategis migas serta masih adanya 128 cekungan berisi minyak dan gas yang akan beroperasi. Bahkan beberapa wilayah kerja migas yang sudah dieksploitasi lama masih punya potensi," katanya, dalam keterangan resmi, Rabu (19/2/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper