Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hariyadi Sukamdani Kembali Terpilih Sebagai Ketua PHRI

Hariyadi B. Sukamdani terpilih secara aklamasi dalam sidang pleno IV Munas XVIII Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI)
Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani memberikan pemaparan visi misinya pada musyawarah nasional PHRI XVII di Karawang, Jawa Barat, Senin (10/2/2020). Melalui hasil sidang pleno pada musyawarah nasional PHRI XVII menetapkan Hariyadi Sukamdani sebagai Ketua Umum PHRI periode lima tahun kedepan. Bisnis/Triawanda Tirta Aditya
Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani memberikan pemaparan visi misinya pada musyawarah nasional PHRI XVII di Karawang, Jawa Barat, Senin (10/2/2020). Melalui hasil sidang pleno pada musyawarah nasional PHRI XVII menetapkan Hariyadi Sukamdani sebagai Ketua Umum PHRI periode lima tahun kedepan. Bisnis/Triawanda Tirta Aditya

Bisnis.com, KARAWANG - Haryadi Sukamdani kembali terpilih sebagai Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI). Hariyadi dipercaya untuk memimpin organisasi tersebut untuk periode 2020-2025.

Sosok yang juga memimpin Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) ini  terpilih secara aklamasi dalam sidang pleno IV Munas XVIII yang dipimpin Herman Muchtar, Senin petang (10/2/2020).

Dalam paparan visi dan misinya, Hariyadi menyatakan bakal terus memperjuangkan dibentuknya kembali Badan Promosi Pariwisata Indonesia (BPPI) guna memaksimalkan kunjungan wisatawan mancanegara.

"Kami akan berupaya BPPI ini segera ditindaklanjuti pemerintah pembentukannya," kata Hariyadi, Senin (10/2/2020).

Dia mengatakan sejak 2017 hingga 2019, pertumbuhan kunjungan wisatawan mancanegara terus mengalami pelambatan.

Pada 2017, kunjungan wisman tumbuh 21,8 persen secara tahunan. Namun pada 2018 jumlah kunjungan wisman tumbuh melambat dengan mencapai 12,6 persen secara tahunan. Terakhir pada 2019 pertumbuhan kunjungan wisman melambat menjadi 2,4%.

Kehadiran BPPI sendiri diharapkan dapat lebih menciptakan promosi pariwisata Tanah Air yang terkoordinasi. Promosi wisata sejauh ini disebutnya belum optimal dari sisi perencanaan dan pengelolaan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper