Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rute ke China Ditutup, 20 Slot Penerbangan dari Cengkareng Kosong

Akibat penundaan penerbangan dari dan ke China sebagai antisipasi penyebaran virus corona atau 2019 n-CoV, Bandara Soekarno-hatta ada 20 slot penerbangan kosong yang butuh segera diisi.
Bandara Soekarno Hatta di Tangerang. /Bisnis.com
Bandara Soekarno Hatta di Tangerang. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Akibat penundaan penerbangan dari dan ke China sebagai antisipasi penyebaran virus corona atau 2019 n-CoV, Bandara Soekarno-hatta ada 20 slot penerbangan kosong yang butuh segera diisi.

Presiden Direktur Angkasa Pura II (Persero), Muhammad Awaluddin menjelaskan sejak diberlakukannya penutupan sementara tersebut ada sejumlah slot jadwal penerbangan yang kosong.

"Sejak diberlakukan malah ada 16-20 slot penerbangan yang kosong, sehingga kalau kami melihat maskapai sendiri ada tiga maskapai domestik yang terbang ke china, Garuda, Lion Air, Batik air," paparnya kepada Bisnis, Jumat (7/2/2020).

Selain ketiga maskapai tersebut, ada Citilink dan Sriwijaya yang menerbagi rute ke China dengan penerbangan charter atau sewa khusus. Terdapat pula maskapai asal China yang turut melayani rute Indonesia-China, diantaranya Air China, China Airlines, China Southern dan China Eastern.

Dengan demikian, ada 14 destinasi dari Jakarta dan titik-titik kota ke China dengan 14 destinasi penerbangan ke China di luar Makau dan Hongkong.

Dia pun memastikan tidak adanya pesawat China yang parkir di Indonesia, dimana pesawat asal China langsung dipulangkan sebelum pemberlakukan penundaan sementara penerbangan Indonesia-China.

"Kalau pesawat domestik bisa ganti ke destinasi domestik, luar negeri negara lain selain china, khususnya untuk Garuda, Lion Air, dan Batik Air, karena mereka mengatur pengalihan ke rute-rute di domestik juga masih bisa," katanya.

Dia mengakui guna menutupi kerugian, pihaknya sudah menghimbau kepada para maskapai mengisi slot kosong tersebut dengan rute baru atau penambahan frekuensi rute yang sudah ada.

"Alternatif destinasi tujuan baru pengganti kota-kota di China kami usulkan Asia Barat, seperti India, Pakistan, Srilangka, Bangladesh, Nepal, termasuk Maladewa karena daerah wisata, kemudian juga Istanbul, Turki. Nah yang cukup masih menarik adalah Australia," urainya.

Dia juga menawarkan sebuah mekanisme khusus kepada maskapai untuk mengisi slot kosong dalam periode penundaan penerbangan ke China tersebut. Pasalnya, penundaan penerbangan ini tidak ditentukan batasan waktunya, sehingga berbagai kemungkinan masih dapat terjadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper