Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani Tarik Dua Ekonom Jebolan UI sebagai Tenaga Ahli

Sri Mulyani mengharapkan kedua tenaga ahli dalam Kementerian Keuangan itu dapat bekerjasama memperkuat keuangan negara.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kedua kiri) didampingi Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso (kiri), Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kedua kanan), dan Ketua Dewan Komisiomer Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Halim Alamsyah memberikan pemaparan dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Rabu (22/1).Bisnis/Himawan L Nugraha
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kedua kiri) didampingi Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso (kiri), Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kedua kanan), dan Ketua Dewan Komisiomer Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Halim Alamsyah memberikan pemaparan dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Rabu (22/1).Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA– Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menunjuk dua alumnus Universitas Indonesia (UI) sebagai tenaga ahli.

Dua tenaga ahli ini yakni Mantan Deputi Gubernur Senior (DGS) Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara dan ekonom senior UI Kiki Verico.

Sri Mulyani menerangkan kehadiran kedua figur tersebut dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kinerja Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menghadapi tantangan yang ada sekarang. Secara lebih khusus, kehadiran Mirza menurut Sri Mulyani dibutuhkan dalam rangka membantu tugas Kemenkeu selaku Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).

"Pengalaman Pak Mirza bisa menjembatani itu dan meningkatkan kapasitas kita selaku Ketua KSSK," kata Sri Mulyani, Jumat (31/1/2020).

Sementara Kiki dibutuhkan dalam spesialisasinya di bidang industri. Hal ini sejalan dengan kebutuhan pemerintah saat ini yang hendak meningkatkan kinerja manufaktur dan menciptakan lapangan kerja.

"Jadi bagaimana kebijakan fiskal mampu mendorong industrialisasi, kita harus memiliki design policy yang baik untuk mendukung tujuan itu," katanya.

Menurut mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu, munculnya dua nama populer dari UI tersebut hanya kebetulan. Ia mengharapkan para tenaga ahli ini dapat bekerja dengan baik bersama dengan eselon I Kementerian Keuangan.

"Dalam rapat pimpinan itu tidak ada staf yang bisa kasak-kusuk sendiri, tugas bendahara negara itu ya bersama sama. Tidak ada yang spesial bisa sama saya sendiri," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhamad Wildan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper