Bisnis.com, JAKARTA - Investasi China di Indonesia naik signifikan pada 2019 sejalan dengan diplomasi ekonomi untuk menarik masuk investasi asing ke dalam negeri.
KBRI Beijing mencatat realisasi investasi China di Indonesia hingga kuartal III/2019 sebanyak 1.888 proyek dengan nilai US$3,3 miliar atau naik 81,3% dari periode sama tahun lalu (jumlah proyek 1.059 dengan nilai US$1,8 miliar). Nilai hingga kuartal III bahkan sudah melebihi realisasi investasi 2018 yang senilai US$2,4 miliar.
Dubes RI untuk China Djauhari Oratmangun mengatakan pelaku usaha Indonesia dan China telah menandatangani 23 perjanjian kerja sama dalam kerangka pengembangan empat koridor ekonomi, yakni Sumatra Utara, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, dan Bali.
Penandatanganan disaksikan langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla pada Indonesia-China Business Forum for GMF-BRI pada kesempatan penyelenggaraan Belt and Road Forum yang ke-2 (BRF II) April 2019.
"Perjanjian kerja sama tersebut mencakup pengembangan techno park, industrial park, proyek pengolahan limbah, pembangkit tenaga listrik, e-commerce, pengembangan transportasi, pelabuhan dan kawasan industri, kawasan ekonomi khusus, pengembangan 5G, kerja sama sister port, serta industri perikanan," katanya dalam siaran pers, Jumat (18/1/2020).
Diplomasi ekonomi Indonesia juga diarahkan untuk transfer teknologi terkini ke Indonesia.
Untuk itu, sambung Djauhari, Indonesia perlu memanfaatkan posisi strategis Negeri Tembok Raksasa sebagai pemimpin ekonomi digital dunia saat ini. Dalam hal ini, KBRI Beijing telah memfasilitasi pengenalan teknologi 5G, artificial intelligence, internet of things, dan blockchain dengan raksasa teknologi, seperti Alibaba, Tencent, Huawei, Xiaomi, dan Blockchain Global, untuk meningkatkan investasinya di Indonesia.
Indonesia juga mencatat keberhasilan dalam meningkatkan kerja sama keuangan antara bank sentral kedua negara. Pada 25 Februari 2019, Bank Indonesia telah membuka Kantor Perwakilan di Beijing. Keberadaan Perwakilan BI di China diharapkan dapat semakin memperkuat hubungan ekonomi dan keuangan kedua negara.
"Melalui pembukaan kantor perwakilan di Beijing, BI diharapkan dapat memberikan masukan dalam upaya pengembangan ekonomi dan keuangan maupun kebijakan yang ditempuh Tiongkok, khususnya yang berdampak bagi Indonesia."