Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Properti Pinggir Tol Mulai Tergeser TOD

Preferensi pembeli properti kini dinilai mulai bergeser untuk mencari hunian atau properti lainnya ke yang lebih dekat dengan transportasi umum atau transit oriented development (TOD).
Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan Transit Oriented Development (TOD) atau rumah susun terintegrasi dengan sarana transportasi yang berdekatan dengan stasiun kereta rel listrik (KRL) Commuterline Tanjung Barat  di Jakarta, Kamis (11/7/2019)./Bisnis-Himawan L Nugraha
Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan Transit Oriented Development (TOD) atau rumah susun terintegrasi dengan sarana transportasi yang berdekatan dengan stasiun kereta rel listrik (KRL) Commuterline Tanjung Barat di Jakarta, Kamis (11/7/2019)./Bisnis-Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Preferensi pembeli properti kini dinilai mulai bergeser untuk mencari hunian atau properti lainnya ke yang lebih dekat dengan transportasi umum atau transit oriented development (TOD).

Menurut Country Manager Rumah123.com Maria Herawati Manik, pasar untuk properti di pinggiran jalan tol akan tetap ada, namun semakin menyusut melihat jumlah ketersediaan lahan yang semakin sempit dan perilaku pembeli yang kini mulai mengutamakan kedekatan dengan kendaraan umum.

“Saya rasa pasar akan tetap ada, tapi tentu dari segi lokasi juga akan sangat terbatas kecuali memang sudah punya land bank dari lama. Sedangkan untuk pembangunan berkonsep TOD menurut saya malah lebih mudah,” katanya kepad Bisnis, belum lama ini.

Maria menyebutkan bahwa saat ini, ketersediaan lahan di pinggir tol sangat terbatas. Umumnya lahan yang ada hanya bisa dibangun properti seperti apartemen untuk menjaring pembeli dengan jumlah banyak.

Hal itu menurutnyam membeuat pilihan pengembang untuk membangun dan pilihan masyarkat untuk beli rumah jadi terbatas. Sedangkan, konsumen saat ini cenderung masih memilih untuk membeli hunian yang sifatnya rumah tapak. Selama dekat dengan kendaraan umum, lokasi yang jauh kini tak lagi menjadi masalah.

Adapun, jika pengembang masih ada yang memiliki lahan di pinggiran tol, mereka masih harus memikirkan untuk menjadikan lokasinya tetap terkoneksi dengan kendaraan umum seperti dekat dengan stasiun maupun terminal.

“Jadi malah jadi PR [pekerjaan rumah] lebih untuk pengembang di pinggir tol, bagimana dia bersama pemerintah bisa menjembatani masyarakat yang akan tinggal di lokasinya untuk tetap bisa menjangkau kendaraan umum dengan mudah,” imbuhnya.

Maria menyebut, jika pengembang dengan bekerja sama bersama pemerintah bisa menyediakan properti yang sudah dekat dengan tol, tapi juga dekat dengan akses ke kendaraan umum, maka nilai properti yang dijual bisa lebih tinggi. Hal itu akan menguntungkan bagi seluruh pihak. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper