Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masuk Pasar Potensial, Ekspor Produk Unggas Tumbuh

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), volume ekspor produk daging ayam berupa karkas beku per Oktober 2019 berada di angka 144,9 ton dengan nilai ekspor sebesar US$249.348.
Ilustrasi unggas/Reuters-Randall Hill
Ilustrasi unggas/Reuters-Randall Hill

Bisnis.com, JAKARTA – Ekspor produk unggas Indonesia tercatat mengalami peningkatan signifikan sampai Oktober 2019. Peningkatan ini datang seiring upaya pelaku usaha dan pemerintah dalam menjajaki pasar-pasar potensial untuk pemasaran.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), volume ekspor produk daging ayam berupa karkas beku per Oktober 2019 berada di angka 144,9 ton dengan nilai ekspor sebesar US$249.348. Capaian tersebut memperlihatkan peningkatan sebesar 723% jika dibandingkan dengan volume ekspor pada periode yang sama pada 2018 dengan volume 17,6 ton.

Jenis produk ayam ras pedaging lain yang berhasil diekspor sampai dengan Oktober 2019 juga mencakup paha ayam ras pedaging beku sebesar 25 ton dengan Nilai US$85.825 dan produk olahan ayam sebesar 39 ton dengan nilai US$132.451.

Peningkatan ekspor ini tak lepas dari potensi surplus pasokan daging ayam produksi dalam negeri. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), potensi produksi day old chicken (DOC) pada 2019 mencapai 3,14 miliar ekor atau setara dengan 3,48 juta ton daging.

Dengan asumsi konsumsi penduduk sebesar 12,13 kilogram per kapita per tahun, kebutuhan daging ayam diperkirakan menyentuh 3,25 juta ton. Jika diakumulasi, maka potensi surplus daging ayam mencapai 236.964 ton sepanjang 2019.

Adapun untuk 2020, produksi DOC diperkirakan bakal menyentuh 3,32 miliar ekor atau setara dengan 3,68 juta ton daging ayam. Di sisi lain, konsumsi agregat diproyeksi mencapai 3,45 juta ton dengan surplus sebanyak 233.512 ton.

"Selain untuk antisipasi meningkatnya kebutuhan pada bulan-bulan tertentu, surplus dari perhitungan tersebut juga diharapkan dapat digunakan untuk meningkatkan nilai ekspor produk unggas ke negara lain," kata Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Fini Murfiani dalam keterangan tertulis kepada Bisnis, Jumat (27/12/2019).

Sejauh ini, Timor Leste menjadi negara tujuan ekspor utama produk karkas ayam beku. Selain itu, Indonesia pun mengekspor produk olahan ke Jepang dan Papua Nugini dan paha ayam ke Benin di Afrika Barat.

Fini mengemukakan penjajakan perluasan ekspor terus dilakukan melalui proses harmonisasi persyaratan kesehatan hewan di negara tujuan ekspor. Dia mengatakan bahwa perluasan bakal didorong untuk mengisi pasar non tradisional ekspor seperti negara di kawasan Afrika, Timur Tengah dan beberapa negara di kawasan Asia Pasifik sebagaimana arahan Presiden RI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper