Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian mendorong hadirnya investor baru di sektor perawatan dan perbaikan pesawat atau maintenance, repair and overhaul (MRO) yang diperkirakan semakin prospektif.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan potensi tersebut ditopang dengan terus meningkatnya bisnis industri penerbangan.
“Kami optimistis, dengan kondisi industri penerbangan di Indonesia yang terus tumbuh, maka peluang industri MRO untuk tumbuh pun akan semakin besar,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (26/12/2019).
Agus mengakui bahwa saat ini Unical, salah satu perusahaan MRO di Amerika Serikat, berminat untuk mengembangkan pusat produksinya di Batam. Selama ini, Unical sudah memiliki kantor pemasaran di Indonesia.
Hal itu diungkapkan Menperin setelah mengunjungi kantor Unical di Amerika Serikat, akhir pekan lalu. Unical yang berdiri sejak 1990 merupakan penyedia komponen dan jasa perawatan purnajual pesawat terbang.
Korporasi yang berlokasi di Los Angeles ini telah melayani penerbangan komersil maupun militer.
“Mereka ingin mengembangkan sayapnya di Batam, karena saat ini mereka sudah melayani penjualan spare part ke Indonesia. Bahkan, mereka sudah ada kantor penjualan di Jakarta,” kata Agus.
Menperin menjelaskan industri MRO dalam negeri saat ini sebenarnya sudah kian kompetitif dan mampu menyediakan berbagai jasa perawatan pesawat, seperti airframe, instrument, engine, radio, emergency equipment, dan line maintenance. Dengan begitu, katanya, pelaku industri dalam negeri sudah memiliki daya saing untuk berekspansi.
Kemenperin, berharap industri MRO lokal juga bisa melayani permintaan untuk maskapai luar negeri. Di sisi lain, Agus menilai bahwa industri MRO ini juga berperan penting bagi industri penerbangan karena mampu menekan pengeluaran, salah satunya biaya impor komponen pesawat.
“Selain itu, bisnis industri MRO cukup menjanjikan, seiring meningkatnya sektor pariwisata dan perekonomian di Tanah Air. Bahkan, didukung pula dengan maraknya pembangunan bandara di berbagai wilayah di Indonesia,” katanya.
Kemenperin memproyeksi, potensi bisnis industri MRO di Indonesia pada tahun 2025 akan mencapai US$2,2 miliar atau meningkat signifikan dari 2016 sebesar US$970 juta. Hal ini seiring upaya pemerintah yang memacu pengembangan industri jasa penerbangan dalam negeri sejak 2000 sehingga kinerjanya tumbuh dalam satu dekade terakhir.