Bisnis.com, JAKARTA – Direksi PT PLN (Persero) memberikan komentar terkait terpilihnya Zulkifli Zaini sebagai direktur utama perusahaan setrum tersebut.
"Alhamdulilah, akhirnya kita punya bapak," kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyani, Senin (23/12/2019).
Menurutnya, sejak Sofyan Basir ditetapkan sebagai tersangka korupsi PLTU Riau-1, kursi pimpinan PLN tidak kunjung diisi dan hanya dinahkodai pelaksana tugas.
Sripeni Inten Cahyani sebenarnya ditunjuk menjadi Direktur Pengadaan Startegis I. Jabatan Pelaksana Tugas (Plt) juga harus diampunya sejak 2 Agustus 2019.
Sementara itu, selain Sripeni, Muhammad Ali, yang menjabat sebagi Direktur Sumber Daya Manusia PLN juga sempat menduduki kursi pelaksana tugas dirut PLN. Muhammad Ali adalah pelaksana tugas dirut PLN pertama yang ditunjuk sejak Sofyan Basir ditetapkan sebagai tersangka pada April 2019.
Setelah Muhammad Ali menjadi pelaksana tugas, giliran Djoko Rahardjo Abumanan yang menjadi pelaksana tugas satu bulan setelahnya yakni Mei 2019. Djoko juga menjabat sebagai direktur pengadaan strategis II PLN.
Menurutnya, PLN tinggal menunggu keputusan selanjutnya dari Zulkifli Zaini terkait susunan baru direksi BUMN.
"Belum tahu [perubahan susunan direksi], saya kan direktur pengadaan strategis I hanya tambahan tugas sebagai Plt Dirut. Nanti semua tergantung Pak Dirut yang baru," katanya.
Sebelumnya, Kementerian BUMN merilis Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT PLN (Persero) Senin (23/12/2019) pukul 16.00 WIB l nanti bakal mengesahkan susunan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi baru.
Menteri BUMN Erick Thohir telah menunjuk Amien Sunaryadi sebagai Komisaris Utama PLN dan Zulkifli Zaini sebagai Direktur Utama PLN. Sepak terjang keduanya selama ini menjadi alasan Erick Thohir menunjuk untuk memimpin perusahaan listrik milik negara tersebut.