Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SKK Migas Petakan Calon Pembeli Gas dari Blok Masela

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan sudah menangkap gambaran pembeli 40% kapasitas produksi proyek LNG Abadi Blok Masela sebanyak 9,5 juta ton per tahun (mtpa).
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto (ketiga kanan) didampingi jajaran pejabat SKK Migas menyampaikan keterangan pers capaian kinerja hulu migas 2018 dan target 2019 di Jakarta, Rabu (16/1/2019)./ANTARA-Sigid Kurniawan
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto (ketiga kanan) didampingi jajaran pejabat SKK Migas menyampaikan keterangan pers capaian kinerja hulu migas 2018 dan target 2019 di Jakarta, Rabu (16/1/2019)./ANTARA-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan sudah menangkap gambaran pembeli 40% kapasitas produksi proyek LNG Abadi Blok Masela sebanyak 9,5 juta ton per tahun (mtpa).

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan telah mendapatkan gambaran kebutuhan gas dari PT PLN (Persero) sekitar 2-3 juta mtpa. Hanya saja, lanjut Dwi, untuk kepastian kebutuhan tersebut, PLN masih menunggu persetujuan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL).

Selain calon pembeli dari dalam negeri, SKK Migas juga menangkap minat pembeli gas dari luar negeri, yakni Tokyo Gas dan Japan Corporation.

"Sekarang barangkali sekitar 40%-50% sudah ada yang berkomitmen dan menyampaikan minat untuk mengambil," tuturnya usai acara Sosialisasi Proyek LNG Abadi Kepada Industri Nasional Penunjang Hulu Migas, Kamis (19/12/2019).

Selain calon pembeli yang sudah terekam, SKK Migas juga masih menunggu surat pernyataan minat untuk menyerap gas dari Blok Masela tersebut. Dwi menambahkan pasokan gas dunia yang berlebih membuat pencarian pembeli jadi kian menantang.

"Memang yang jadi masalah bahwa belakangan ini suplai gas dunia berlebih, cukup banyak. Ini yang jadi tantangan. Kami belum berbicara harga, tapi bicara masalah volume," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper