Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Demi Efisiensi & Larangan Terbang, Boeing Hentikan Produksi 737 Max

Penundaan yang tidak diketahui akan berlangsung sampai kapan ini dilakukan untuk menghemat modal perusahaan, tetapi pada saat yang sama akan memberikan kesulitan bagi pemasok Boeing yang tersebar dari Seattle hingga Kansas.
Foto udara yang menunjukkan pesawat 737 MAX buatan Boeing diparkir di pabrik Boeing di Renton, Washington, Kamis (21/3/2019)./Reuters-Lindsey Wasson
Foto udara yang menunjukkan pesawat 737 MAX buatan Boeing diparkir di pabrik Boeing di Renton, Washington, Kamis (21/3/2019)./Reuters-Lindsey Wasson

Bisnis.com, JAKARTA - Boeing Co. menyampaikan bahwa mereka akan menghentikan produksi lini model 737 Max yang laris di pasaran pada Januari 2020 di tengah krisis yang membebani perusahaan pembuat pesawat tersebut.

Penundaan yang tidak diketahui akan berlangsung sampai kapan ini dilakukan untuk menghemat modal perusahaan, tetapi pada saat yang sama akan memberikan kesulitan bagi pemasok Boeing yang tersebar dari Seattle hingga Kansas.

Keputusan yang disampaikan Boeing pada Senin (17/12/2019), setelah pertemuan tahunan dewan direksi ini juga akan menambah angin sakal bagi industri Amerika menjelang pemilihan umum 2020.

"Karyawan akan tetap melanjutkan pekerjaan terkait 737 atau untuk sementara dipindahkan ke tim lain," berdasarkan pernyataaan perusahaan, dikutip melalui Bloomberg, Selasa (17/12/2019).

Boeing menegaskan bahwa mereka tidak akan melakukan PHK, hanya produksi yang berhenti untuk sementara.

Jeda produksi di pabrik akan meningkatkan risiko kerugian finansial yang dapat bertahan selama bertahun-tahun, bahkan setelah regulator mengangkat larangan terbang komersial untuk model 737 Max.

Tekanan pada keuangan perusahaan meningkat karena hampir 400 pesawat baru hanya teronggok di gudang penyimpanan karena larangan terbang diberlakukan secara global sejak sembilan bulan lalu oleh FAA.

"Jeda ini mungkin mengindikasikan bahwa diberikannya kembali izin layanan 737 Max tidak akan terjadi dalam waktu dekat, investor yang bullish mungkin telah mengantisipasi hal ini," Ron Epstein, seorang analis di Bank of America Corp, mengatakan dalam sebuah catatan kepada klien.

Boeing turun kurang dari 1% menjadi US$324,10 setelah penutupan perdagangan reguler di New York, pascajatuh 4,3% sepanjang sesi.

Spirit AeroSystems Holdings Inc., pemasok terbesar Max dan mantan anak perusahaan Boeing di Kansas, turun 3,7% pada akhir perdagangan.

Boeing 'membakar' US$4,4 miliar uang tunai untuk setiap kuartal selama Max tetap dilarang terbang, menurut perkirakaan analis Jefferies Sheila Kahyaoglu.

"Menghentikan produksi akan menghemat sekitar setengah jumlah itu dalam waktu dekat," katanya.

Menunda sertifikasi izin terbang pesawat Max melewati akhir 2019 akan memangkas laba dan uang tunai selama bertahun-tahun yang akan datang untuk sumber pendapatan terbesar Boeing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Achmad Aris

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper