Bisnis.com, JAKARTA - PT Bareksa Portal Investasi (Bareksa) terus menggencarkan produk investasi berbasis online melalui kerja sama dengan OVO.
Co-founder/CEO Bareksa Karaniya Dharmasaputra menerangkan, saat ini perusahaan menggodok rencana kerja sama strategis antara Bareksa dan OVO.
Menurutnya, sinergi platform e-investing dan e-wallet ini mudah-mudahan akan secara signifikan terus mendemokratisasi pasar surat berharga negara (SBN), sehingga masyarakat luas akan memiliki akses yang semakin mudah dan terjangkau.
“Langkah ini punya arti strategis, karena ditujukan untuk menjawab kebutuhan negara kita untuk mencari sumber pembiayaan nasional yang baru di segmen ritel dan mengurangi ketergantungan pada utang luar negeri," ujar Karaniya seperti dikutip dari siaran pers, Senin (16/12/2019).
Karaniya yang juga merupakan Presiden Direktur OVO mengungkapkan, dirinya akan mengkonsultasikan dan meminta masukan dari Bank Indonesia, OJK, dan Kementerian Keuangan.
Karaniya melihat, sebagai platform e-wallet terbesar di Indonesia, OVO memiliki potensi yang sangat besar untuk secara masif memasyarakatkan dan menggenjot nilai penjualan SBN.
Saat ini, OVO telah menjangkau 115 juta perangkat seluler, 87 juta pengguna yang tersebar di 354 kota di seluruh Indonesia, dengan pengguna aktif bulanan (MAU) mencapai sekitar 11-12 juta.
"Ini daya yang sangat besar untuk mendorong pasar surat utang negara ke tahapan berikutnya,” tuturnya.
Bareksa adalah marketplace finansial dan investasi terintegrasi pertama di Indonesia, yang telah mendapat lisensi resmi sebagai Agen Penjual Reksa Dana (APERD) dari Otoritas Jasa Keuangan sejak 2016.
Bareksa telah menjual lebih dari 190 produk reksa dana dari 36 manajer investasi di Indonesia dan memiliki hampir 700.000 nasabah.