Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemanfaatan Bahan Bakar Gas pada Kendaraan Masih Rendah

Pemerintah mengakui pemanfaatan bahan bakar gas pada kendaraan masih rendah, yakni di bawah 2% dari total produksi gas bumi nasional. 
Petugas memeriksa dispenser gas saat Peresmian SPBG Ecostation terintegrasi SPBU di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) Ecostation, Jalan Cilandak, Jakarta, Kamis (4/5)./JIBI-Nurul Hidayat
Petugas memeriksa dispenser gas saat Peresmian SPBG Ecostation terintegrasi SPBU di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) Ecostation, Jalan Cilandak, Jakarta, Kamis (4/5)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, KARAWANG - Pemerintah mengakui pemanfaatan bahan bakar gas pada kendaraan masih rendah, yakni di bawah 2% dari total produksi gas bumi nasional. 

Meskipun demikian, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial tetap optimistis permintaan konsumen terhadap bahan bakar gas di tiga lokasi pembangunan stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) baru akan tinggi. 

Adapun pemerintah baru saja meresmikan SPBG Karawang yang merupakan satu dari tiga stasiun bahan bakar gas yang dibangun lewat kerja sama Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi dengan  Organisasi Energi Baru Terbarukan dan Pengembangan Teknologi Industri Jepang (NEDO). 

Selain, SPBG Karawang, dua stasiun lain, yakni SPBG di Jalan Abdul Muis Jakarta dan Jalan Sudirman Tangerang. Pembangunan kedua SPBG itu ditargetkan selesai pada Maret 2020.  Total investasi ketiga SPBG tersebut adalah senilai US$12 juta yang semua pendanaan berasal dari Jepang. 

Ego mengakui saat ini pemakaian bahan bakar gas (BBG) sebagian besar adalah transportasi umum, yakni Transjakarta dan Bajaj. Sementara itu, sejumlah taksi dan kendaraan dinas juga memanfaatkan BBG. 

"Coba lihat kendaraan industri tiap hari lalu lalang. Kalau mereka benar bisa convert  [ke] BBG kan Karawang jadi bersih, secara harga lebih affordable," katanya, Selasa (17/12/2019).

Direktur Marketing Retail Korporat PT Pertamina (Persero) Basuki Trikora mengakui  pertumbuhan konsumsi BBG kendaraan masih rendah.

"Pertumbuhan penjualannya tidak seperti fuel, hanya 2%. Perlu dukungan stakeholders seperti perusahaan mobil, regulasi, dan masyarakat," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper