Bisnis.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura II (Persero) bakal mengembangkan area Bandara Kualanamu menjadi kawasan terpadu penerbangan atau aerocity, dan hub dengan investasi indikatif hingga US$500 juta.
Direktur Transformasi dan Portfolio Strategis AP II Armand Hermawan mengatakan saat ini kapasitas gedung terminal penumpang adalah 8 juta orang per tahun. Dalam perkembangan selanjutnya, kapasitas terminal penumpang ditargetkan mencapai 17 juta penumpang pada 2024.
Pihaknya akan melakukan pengembangan melalui strategic partnership, sehingga mampu mengakomodir pertumbuhan industri. Adapun, realisasi pergerakan penumpang pada 2018 sudah mencapai 10,5 juta orang per tahun.
"Strategic partnership ini akan membuat kawasan Bandara Kualanamu berkembang menjadi aerocity, serta hub untuk penumpang dan kargo di wilayah Barat Indonesia. Nilai investasi indikatif senilai US$500 juta," kata Armand dalam siaran pers, Sabtu (14/12/2019).
Armand menambahkan gedung terminal penumpang pesawat di bandara berkode KNO juga dikembangkan hingga berkapasitas 22 juta orang per tahun pada 2030. Area pergudangan kargo diperluas dari 13.000 meter² menjadi 27.318 meter².
Pengembangan Bandara Kualanamu difokuskan pada peningkatan konektivitas internasional khususnya di kawasan Asean, Asia Selatan, China dan Timur Tengah, selain tentunya memperkuat konektivitas domestik.
Pihak AP II sedang mematangkan rencana percepatan pengembangan Bandara Kualanamu melalui skema kemitraan strategis (strategic partnership). Nantinya AP II dan mitra investor strategis akan bergabung di dalam joint venture company yakni PT Angkasa Pura Aviasi.
Konsep yang dikembangkan dalam kerja sama strategis ini dikenal dengan 3E, yakni Expansion the traffic, Expertise sharing, dan Equity partnership.