Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI : Ruang Penurunan Suku Bunga Masih Ada, Tetapi...

BI akan melihat seberapa besar risiko yang akan muncul di depan dan pengaruhnya terhadap pencapaian target.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo menyampaikan hasil-hasil Forum Pembiayaan Infrastruktur dalam konferensi pers Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018 di Nusa Dua, Selasa (9/10/2018)./ANTARA-Nyoman Budhiana
Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo menyampaikan hasil-hasil Forum Pembiayaan Infrastruktur dalam konferensi pers Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018 di Nusa Dua, Selasa (9/10/2018)./ANTARA-Nyoman Budhiana

Bisnis.com, JAKARTA—Bank Indonesia menyebut ruang penurunan suku bunga masih ada. Namun, ke depannya bank sentral akan lebih berhati-hati dalam mengambil setiap keputusan sambil mencermati data (data dependent).

Hal itu disampaikan Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo, bahwa BI akan melihat seberapa besar risiko yang akan muncul di depan dan pengaruhnya terhadap pencapaian target.

“Beda dengan 2 bulan lalu ketika kami lebih forward guidance mengatakan bulan depan akan turunkan suku bunga. Sekarang paling tidak kami berhati-hati, room masih ada untuk penurunan suku bunga maupun ekspansi likuiditas tetapi sangat data dependent,” kata Dody di Jakarta, Selasa (10/12/2019).

Melihat perkembangan sekarang ini, lanjut Dody, BI relatif masih akan menggunakan pedal gas makroprudensial, misalnya, melonggarkan kebijakan moneter untuk mendorong sektor riil melalui pinjaman perbankan.

Perbankan diberikan keleluasaan untuk memberikan pinjaman yang sifatnya prudent setelah BI memberikan relaksasi loan to value (LTV) untuk kredit properti, rasio financing to value (FTV) untuk pembiayaan properti, dan uang muka untuk pembiayaan kendaraan bermotor terutama yang berwawasan lingkungan.

“Paling tidak, perbankan berada pada posisi likuiditas secara agregat cukup ample. Masalahnya memang permintaannya yang belum muncul,” lanjut Dody.

Di tengah perlambatan ekonomi dunia dan ketidakpastian global, Bank Indonesia menilai pertumbuhan Indonesia pada level 5,02% yang didorong konsumsi sekarang ini masih cukup baik.

BI memperkirakan pada 2020 pertumbuhan ekonomi bakal berada pada kisaran 5,1%—5,5% dan inflasi sekitar 3%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper