Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara akan menyelidiki lebih dalam keterlibatan pihak-pihak lain dalam kasus penyelundupan yang mengakibatkan pencopotan Direktur Utama Garuda Indonesia.
Kasus tersebut berawal dari temuan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai atas onderdil motor Harley Davidson dan sepeda Brompton ilegal di pesawat baru milik Garuda berjenis Airbus A3330-900 Neo.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan akan melakukan pertemuan dengan para komisaris Garuda Indonesia untuk menyelidiki oknum lain yang terlibat.
"Saya akan ada rapat lagi dengan komisaris, besok hari Sabtu (7/12/2019) untuk meriview oknum-oknum lain yang masih terlibat di situ," ujar Erick di Tangerang Selatan, usai peresmian ruas Tol Kunciran-Serpong, Jumat (6/12/2019).
Erick memastikan akan mengikuti prosedur yang berlaku pada perusahaan terbuka dalam pendalaman kasus tersebut.
"Namun prosesnya karena [perusahaan] terbuka harus seperti itu. Saya tidak mau juga ada pesan yang salah yakni seakan-akan pemerintah mengintervensi atau masuk di segi korporasi, apalagi [perusahaan] yang terbuka," imbuhnya.
Erick memastikan tidak akan ragu-ragu merombak manajemen atau jajaran direksi Garuda Indonesia jika memang ditemukan indikasi melanggar tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance).
Selain itu, terkait video mobil Ferrari merah yang tampak pada pesawat lain dari Garuda dan sudah tersiar luas di media sosial, Erick enggan memberi komentar banyak.
"Saya belum bisa komentar untuk sesuatu yang belum pasti. Saya tidak bisa melakukan [tindakan] hanya karena video," imbuhnya.